Mohon tunggu...
Agis Ambar Gusbintari
Agis Ambar Gusbintari Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, Program Studi Pendidikan Biologi. Hobi membaca novel dan bersepeda. Tertarik pada bidang pendidikan, seni, dan kebudayaan.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Bagaimana Sains Menjelaskan tentang Fenomena Kecanduan?

19 Desember 2023   11:48 Diperbarui: 19 Desember 2023   12:07 57
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: Pinterest.com/Pngtree

Apa yang pertama kali terlintas di benak kalian mengenai rasa candu? Narkoba, game, gadget atau jatuh cinta? Tapi sebenarnya, kenapa sih kita bisa kecanduan? 

Kecanduan tidak akan terjadi secara tiba-tiba, melainkan karena kita mencoba suatu zat atau aktivitas tertentu untuk yang pertama kalinya hingga rasa menyenangkan muncul. Pengalaman pertama yang menyenangkan ini membuat otak kita memproduksi dopamin. Dopamin merupakan hormon kebahagiaan berupa zat kimia di dalam otak yang dilepaskan oleh neuron atau sistem saraf. Kadar dopamin dapat meningkat saat seseorang mengalami sensasi yang menyenangkan, sehingga dopamin bisa memicu seseorang untuk mengulangi lagi hal yang dilakukan untuk mendapatkan kesenangan yang sama hingga menyebabkan kecanduan. 

Tingkat kecanduan ini berbeda-beda sesuai dengan jumlah hormon dopamin yang dihasilkan. Jika suatu aktivitas yang kita lakukan hanya menghasilkan sedikit saja dopamin, maka rasa candu yang muncul terhadap sesuatu juga sedikit, dan berlaku juga sebaliknya. Namun, perlu diingat kecanduan ini juga memiliki sisi negatif, misalnya kecanduan obat-obatan terlarang (narkoba). Zat aditif yang terkandung dalam narkoba ini dapat mendorong produksi dopamin berlebih dalam otak, sehingga akan menyebabkan rasa bahagia yang menggebu-gebu. Maka ketika dopamin ini habis, otak tidak dapat mengatasinya dan mulai menutup beberapa struktur yang diperlukan untuk memindahkan dopamin di sekitar otak. Hal ini bisa meningkatkan motivasi penggunaan narkoba untuk merasakan kembali rasa senang tersebut hingga berani melakukan hal-hal yang di luar akal sehat walaupun mereka tahu zat yang dikonsumsi tidaklah baik bagi tubuh. 

Kecanduan bisa saja memberikan dampak positif dan juga dampak negatif dalam hidup kita, sehingga kita harus bisa mengontrolnya sebaik mungkin agar rasa candu ini bisa bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari. Jika kita merasa sudah kecanduan terhadap hal negatif, maka mulailah untuk menghentikan aktivitas negatif yang menyebabkan candu dan menggantikannya dengan aktivitas lain yang lebih positif.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun