Mohon tunggu...
Agis Ahmad Fauzi
Agis Ahmad Fauzi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Siliwangi

Manusia ini riuh di kepala, sunyi dalam nyata; cakap di tulisan, riweuh dalam lisan.

Selanjutnya

Tutup

Diary

Perihal Pergi

28 Juni 2022   21:45 Diperbarui: 28 Juni 2022   21:53 39
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tidak semua yang meninggalkan penyebabnya adalah bosan atau beralih perasaan.

Terkadang, mereka yang meninggalkan, juga didasari rasa sayang, sebab mereka yang meninggalkan tak ingoin membuat orang yang dicintainya merasakan penderitaan yang dialaminya selama ini.

Kita semua pasti tahu, dalam hidup, cinta bukanlah satu-satunya peran yang dimainkan. Ada begitu banyak peran yang dimainkan oleh setiap orang. Dan ketika ia merasa gagal dan merasa "sudah seharusnya aku tinggalkan", bukan berarti itu yang diinginkan. Ada kalanya seseorang memilih mundur dari peran yang ia lakonkan.

Bukannya tak berperasaan. Hanya saja, meninggalkan untuk suatu kebaikan, memang harus dilakukan. Meskipun tak semua orang akan paham. Dia yang ditinggalkan juga berhak merasakan kebahagiaan, dan bahagianya itu bukan berasal dari ia yang meninggalkan.

Sebelum menjudge atau menghakimi seseorang dengan sebutan toxic seperti, jahat, badjingan, keparat, dll, alangkah lebih baiknya jika kita memahami dahulu keadaan orang tersebut. Karena, tak semua keburukan benar-benar buruk.

"Terkadang, kita harus melakukan keburukan, untuk menunjukan suatu kebaikan."

Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun