Mohon tunggu...
Agis _
Agis _ Mohon Tunggu... Wiraswasta - PROFIL

BISMILLAH

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Pemula

10 Desember 2019   11:50 Diperbarui: 10 Desember 2019   11:59 6
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Berawal dari diskusi bersama teman teman untuk menentukan kemana kami akan berlibur, akhirnya kami memutuskan untuk mendaki di sebuah gunung yang terletak di daerah kudus yaitu puncak 29 yang terkenal dengan hal hal yang sakral dan mistis . beberapa hari sebelum liburan tiba kami sudah mempersiapkan matang matang acara tersebut .

Sesampainya liburan tiba pada saat itu hari senin kami berangkat pukul 15.30 . 10 orang menaiki motor berboncengan masing masing 2 orang per motor membawa bekal serta perlengkapan yamg sudah disiapkan beberapa hari sebelum liburan tadi . tak lupa sebelum berangkat kami berdoa agar tidak terjadi hal hal yang tidak diinginkan pada saat perjalanan menuju tempat pendakian kami .

Dalam perjalanan semuanya senang menikmati indah dan dinginnya kawasan dataran tinggi sesekali kami berhenti untuk sekedar berfoto dan istirahat sejenak lalu melanjutkan perjalanan lagi karena hari sudah mulai petang . sekitar pukul 19.45 kami telah sampai di basecamp puncak 29, suasana disana berbeda tidak seperti gunung-gunung lain . disana terasa sepi . sebelum kami mulai mendaki, kami beristirahat sejenak sembari mengopi dan merokok tak lupa mengecek lagi bekal dan perlengkapan barangkali ada yang tertinggal .

Pendakian dimulai, pada pukul 21.30 kami bersiap untuk mendaki, kami berdiri memutar untuk sedikit briefing dan berdoa agar tidak terjadi apa apa pada saat perjalanan menuju puncak nanti, lalu kami berjalan dari basecamp beriringan, perjalanan sangat gelap, penerangan hanya bermodalkan senter . perjalanan diwarnai dengan suara hutan dan suara hewan hewan malam beberapa dari kami mengaku melihat penampakan makhluk makhluk astral pada pertengahan perjalanan menuju puncak .

Kami juga bertemu dengan bapak bapak tua yang berjalan sendirian didepan kami tanpa menggunakan penerangan apapun , ketika disapa bapak bapak tersebut hanya diam dan melihat tajam ke arah kami, ketakutan kami semakin menjadi jadi tetapi kami tetap berjalan yakin tidak akan terjadi apa apa, kami beristirahat sejenak disebuah gubuk yang sudah tua dan rusak, terdapat meja tua juga di gubuk tersebut tak tau kenapa meja tersebut tiba tiba bergerak seperti ada yang mendorong atau semacamnya, lalu kami menjauh dan memutuskan untuk melanjutkan perjalanan, tak lama berjalan salah satu orang dari kami yang ada dibelakang terjatuh kebelakang seperti ditarik, kemudian kami tolong lalu melanjutkan perjalanan lagi, kami memutuskan untuk tidak beristirahat lgi, selelah apapun tetap kami lanjutkan karena ketakutan hal hal yang telah terjadi tadi .

Lalu pada pukul 23.30 kami menemukan gubuk yang sedikit bagus entah itu warung atau apa kami juga tidak tau karena baru awal mendaki di gunung tersebut, kemudian kami memutuskan untuk mendirikan tenda di dekat gubuk tersebut untuk beristirahat dan makan karena kami sudah lapar dan sangat lelah . malam berlalu, matahari telah terbit kami bergegas bangun untuk menuju puncak, jarak dari mendirikan tenda dan puncak ternyata masih sangat jauh tapi kami tetap berjalan karena puncak lah tujuan utama dari rumah .

Sampai di puncak pada pukul 06.30 sudah jelas tidak kebagian sunrise sedikit kecewa tapi juga lega karena telah mencapai puncak, berfoto dan sedikit ngobrol tentang puncak 29 ini, hari sudah terasa panas kemudian kami tutun menuju tenda, istirahat sembari makan lalu bersiap mengemasi lagi barang bawaan, membersihkan sampah bekas makan dan turun pada pukul 09.00, sampai di basecamp sekitar pukul 11.00 . istirahat sebentar meregangkan otot otot yang lelah kemudian kami perjalanan pulang .

Kami semua ini baru pertama mendaki bisa disebut juga sangat pemula untuk hal mendaki, kami jadikan sebagai pengalaman saja, sebaiknya jika mengalami hal hal yang aneh saat mendaki jangan diceritakan langsung, ceritakan saja saat selesai mendaki atau sudah sampai rumah, kalau takut sebaiknya dipendam sendiri dulu, takutnya kalau diceritakan langsung akan membuat takut teman teman yang lain, sekian dan terimakasih

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun