Mohon tunggu...
Yudis Tira
Yudis Tira Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

penulis keruh tanpa gemuruh.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Gerimis di Tepi Jendela

24 Februari 2013   17:07 Diperbarui: 24 Juni 2015   17:46 153
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Untukmu yang telah melupakanku.. Rintik Gerimis memasung ingatan. Selaput kasih menyatu lembut diantara gua-gua terapung. Ratap tangis mengalir di pelataran anak-anak sungai. Menampik rindu di penghujung waktu. Memenggal cinta di altar bencana. Aku masih memandang langit. Belum ada cahaya terlihat. Tersentuh Romansa kelam di relung temaram. menikmati abstraksi gelisah di tepi jendela.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun