Untukmu yang telah melupakanku.. Rintik Gerimis memasung ingatan. Selaput kasih menyatu lembut diantara gua-gua terapung. Ratap tangis mengalir di pelataran anak-anak sungai. Menampik rindu di penghujung waktu. Memenggal cinta di altar bencana. Aku masih memandang langit. Belum ada cahaya terlihat. Tersentuh Romansa kelam di relung temaram. menikmati abstraksi gelisah di tepi jendela.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!