Mohon tunggu...
Agil Septiyan Habib
Agil Septiyan Habib Mohon Tunggu... Freelancer - Esais; Founder Planmaker & Growthmedia, dapat Dikunjungi di agilseptiyanhabib.com

Plan, Create, Inspire

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Super Employee : Meneladani Akhlak Sang Rasul untuk Melejitkan Potensi Diri Menjadi Karyawan Super

13 Februari 2016   04:39 Diperbarui: 13 Februari 2016   05:16 210
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Karyawan Super#1

Menurut Anda, profesi apakah yang dijalani oleh sebagian besar orang Indonesia? Apakah profesi sebagai pengusaha? Bukan. Apakah profesi sebagai petani? Juga bukan. Sebagai guru? Bukan juga. Lalu profesi apa yang paling banyak dijalani oleh masyarakat kita? Ternyata profesi karyawanlah yang paling banyak digeluti oleh masyarakat kita sebagai lahan mencari nafkah. Profesi karyawan seolah-olah sudah menjadi primadona bagi sebagian besar orang Indonesia untuk menopang kehidupannya. Data berikut adalah buktinya :

 

Tabel Status Pekerjaan Masyarakat 2013 – 2014*

  

 

 

 

*Sumber : bps.go.id (Survei Angkatan Kerja Nasional)

 

Kita sering menjumpai even-even sejenis bursa karir atau bursa kerja penuh sesak oleh para pencari kerja. Mereka yang bergelar sarjana rela mengantri dan berdesak-desakan demi mendapatkan “tiket” untuk bisa diterima bekerja di sebuah instansi atau perusahaan idaman. Jumlah peminat untuk profesi ini dari tahun ke tahun tidak mengalami penurunan, sebaliknya justru mengalami peningkatan. Padahal program-program pemerintah yang menggalakkan bidang kewirausahaan sudah intens dilakukan. Kompetisi-kompetisi bisnis pun sudah diadakan oleh berbagai pihak agar semakin banyak orang yang berminat untuk terjun dalam bidang ini. Akan tetapi, hal ini ternyata masih belum bisa mengurangi ketertarikan masyarakat untuk berpaling dari profesi karyawan. Pesona profesi karyawan masih terlalu kuat untuk ditaklukkan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun