Mohon tunggu...
Agil Septiyan Habib
Agil Septiyan Habib Mohon Tunggu... Freelancer - Esais; Founder Growthmedia, dapat Dikunjungi di agilseptiyanhabib.com

Plan, Create, Inspire

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Fenomena "Petite Living": Kenapa Orang Kota Mulai Pilih Hidup di Rumah Mungil?

15 November 2024   08:42 Diperbarui: 15 November 2024   13:44 461
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Rumah mungil bisa jadi solusi hunian bagi mereka yang ingin tetap tinggal di kota. | Ilustrasi gambar: freepik.com / peoplecreations

Bagaimana rasanya tinggal di rumah super kecil? Pasti sumpek, kan? Sesak, kan? Terbatas, kan?
Begitu pula yang dirasakan Nenek Husna, yang pernah tinggal di rumah berukuran hanya 2 x 3 meter, bersama 12 anggota keluarga.

Bayangkan, ruang yang bahkan susah untuk bernafas lega! Namun, anehnya, kini fenomena memilih rumah mungil justru menjadi tren di perkotaan.

Fenomena ini dikenal sebagai "Petite Living" --- gaya hidup di mana banyak orang, sengaja, lebih memilih rumah yang kecil.

Mereka yang mengadopsi "Petite Living" umumnya tinggal di kota besar yang padat. Alasan? Tidak sekadar biaya yang lebih rendah atau pemenuhan kebutuhan minimalis, tetapi juga sebagai upaya meraih keseimbangan hidup yang tak terduga.

Lebih dari sekadar adaptasi dengan ruang terbatas, tren ini melibatkan pergeseran nilai dan pola pikir. Seperti kata Socrates: "He who is not contented with what he has, would not be contented with what he would like to have" (Mereka yang tidak puas dengan apa yang dimiliki, tak akan puas dengan apa yang mereka inginkan).

Berikut lima alasan kenapa orang-orang mulai memilih "Petite Living" dan alasan di balik pilihan unik mereka!

#1. Membawa Kehangatan di Ruang yang Terbatas

Banyak orang percaya bahwa rumah besar identik dengan kenyamanan. Namun, kenyataannya, bagi beberapa orang, justru rumah mungil menciptakan kehangatan tersendiri.

Di ruang yang terbatas, interaksi dengan keluarga atau pasangan lebih mudah terjalin. Dengan setiap anggota keluarga yang selalu terlihat di satu ruangan, keintiman pun meningkat.

Bahkan menurut jurnal Buildings & Cities, orang yang tinggal di rumah kecil cenderung mengembangkan adaptasi positif, seperti saling peduli dan memperhatikan kebutuhan satu sama lain.

#2. Minimalis, Mengurangi Beban dan Stres

Tidak sedikit orang yang merasa lega dengan terbatasnya ruang untuk menampung barang-barang yang dimiliki. Keterbatasan ruang rumah mungil memaksa pemiliknya untuk lebih selektif dan akhirnya hidup lebih rapi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun