Bagaimana rasanya berbisnis di era teknologi maju? Cepat, praktis, dan... penuh tantangan? Yap, tantangan! Bisnis kecil dan UMKM di negara berkembang memang tidak hanya perlu bersaing, melainkan juga harus terus beradaptasi dengan teknologi yang kian pesat perkembangannya, terutama terkait kecerdasan buatan (Artificial Intelligence, AI). Tapi tenang, AI hadir bukan untuk menggantikan manusia, melainkan untuk membantu mereka berkembang!
Seiring berkembangnya teknologi, AI telah menjadi alat yang luar biasa dalam mendukung bisnis kecil di seluruh dunia, termasuk di negara-negara berkembang. Tapi, bagaimana sebenarnya AI bisa membawa perubahan yang signifikan?
Mengutip pernyataan dari Stephen Hawking, "Intelligence is the ability to adapt to change.". Iya, kecerdasan adalah kemampuan untuk beradaptasi dengan perubahan.
Jadi, mari kita simak lima cara terkait bagaimana AI membawa dampak bagi bisnis kecil dan UMKM di kawasan-kawasan negara berkembang khususnya.
#1. Personalisasi Pengalaman Pelanggan dengan Chatbot AI
Pernahkah kamu menghubungi layanan pelanggan, tetapi malah berurusan dengan robot? Yap, itu salah satu contoh bagaimana AI bekerja. Chatbot AI saat ini terbilang sangat canggih, mampu mempersonalisasi interaksi pelanggan, merespons pertanyaan dasar, hingga transaksi sederhana dengan lebih cepat.
Di negara berkembang, penggunaan chatbot telah sangat membantu penghematan biaya operasional bagi UMKM yang belum mampu menggaji staf khusus layanan pelanggannya. Efisien, bukan?
Di samping efisiensi, chatbot juga busa membantu pelanggan untuk mendapatkan jawaban dalam hitungan detik, bukan menit (apalagi jam!). Jadi, bukan hanya hemat, AI juga bikin UMKM lebih responsif. Bayangkan toko kecil di kampung bisa punya 'CS' 24 jam tanpa harus lembur atau bayar lebih! Bisa-bisa retail modern bakalan ramai komplain kayak di Bali beberapa waktu lalu.
Â
#2. Otomatisasi Proses Akuntansi dan Pembukuan
Untuk kamu yang masih mencatat transaksi manual, selamat datang di abad 21! AI dapat membantu bisnis kecil di negara berkembang dengan mengotomatisasi akuntansi dan pembukuan. Aplikasi AI yang terintegrasi dengan software keuangan kini dapat merekam transaksi, mengklasifikasikan pengeluaran, bahkan membuat laporan keuangan tanpa perlu mencatatnya secara manual. Semua menjadi lebih praktis dan rapi.
Di banyak negara berkembang, kesulitan dalam mengelola pembukuan adalah salah satu penyebab kegagalan bisnis. Dengan AI, hal ini bisa diminimalkan, sehingga waktu yang tersisa dapat dimanfaatkan untuk hal-hal lebih penting, seperti...mmmhhh... mengecek jumlah followers di Instagram bisnis, mungkin?
Â