Mohon tunggu...
Agil Septiyan Habib
Agil Septiyan Habib Mohon Tunggu... Freelancer - Esais; Founder Growthmedia, dapat Dikunjungi di agilseptiyanhabib.com

Plan, Create, Inspire

Selanjutnya

Tutup

Artificial intelligence Pilihan

Revolusi Algoritma dan Bagaimana AI Mengubah Cara Kita Melihat Persaingan Market

12 Oktober 2024   04:55 Diperbarui: 12 Oktober 2024   05:00 85
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Siapa yang menyangka bahwa dalam hitungan dekade, teknologi bisa berubah demikian cepat hingga mengganggu paradigma bisnis sebelumnya yang sudah mapan? Adapun salah satu perubahan terbesar itu adalah munculnya kecerdasan buatan (AI), yang memicu revolusi algoritma.

Lantas, apa sebenarnya yang AI ubah dalam cara kita melihat persaingan market atau pasar pada saat ini?

Kita hidup dalam era digital di mana algoritma lebih dari sekadar kode matematis. Algoritma ini menggerakkan dunia, mengubah cara perusahaan bersaing, dan bahkan memengaruhi keputusan konsumen.

Mengapa AI begitu signifikan? Karena AI tak hanya cerdas dalam membaca data, tapi juga dapat mempercepat prediksi, mengoptimalkan sumber daya, dan, tentu saja, meningkatkan efisiensi di berbagai sektor industri.

Kalau kamu ingin tahu lebih dalam, yuk baca sampai tuntas. Dan siapkan dirimu untuk menyaksikan bagaimana AI mengubah dunia bisnis secara drastis. Karena di balik setiap algoritma, ada revolusi besar yang siap mengguncang pasar.

Algoritma vs Insting, Siapa Lebih Akurat?

Bayangkan kamu berada di ruang rapat, penuh dengan pengusaha yang percaya diri, dan semua mengandalkan naluri bisnis mereka. Mereka percaya bahwa "insting" adalah kunci untuk memenangkan persaingan.

Namun, di salah satu sudut ruangan, ada komputer yang bekerja senyap, memproses jutaan data, menghitung probabilitas, dan menghasilkan keputusan yang lebih tepat.

AI adalah pesaing utama bagi insting manusia. "Jika kita tidak bisa mengukur, kita tidak bisa memperbaikinya." Demikian kata Peter Drucker, dan AI membawa kata-kata ini menuju level berikut dengan kemampuannya membaca data dalam skala yang tak bisa dicapai oleh manusia. Mulai dari perilaku konsumen hingga tren pasar, AI menyisir semuanya dengan kecepatan yang luar biasa.

 

Memahami Konsumen di Era Big Data

Siapa sangka bahwa setiap kali kita membuka aplikasi belanja online, kita sebenarnya sedang "dikendalikan" oleh algoritma? Ya, AI membaca perilaku kita. Setiap klik, setiap pencarian produk, bahkan durasi kita menatap satu item diproses oleh algoritma untuk memprediksi kebutuhan kita berikutnya. Di sinilah letak kekuatan AI dalam mengubah persaingan pasar.

AI memanfaatkan big data untuk menciptakan segmentasi konsumen yang lebih akurat, yang secara langsung berdampak pada strategi pemasaran. Hal ini memberi keuntungan besar bagi perusahaan yang dapat memanfaatkan AI untuk mempersonalisasi penawaran mereka kepada konsumen.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Artificial intelligence Selengkapnya
Lihat Artificial intelligence Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun