Bagaimana rasanya hidup di rumah yang produktif sekaligus penuh makna spiritual? Serba nyaman kan? Serba damai kan? Serba fokus kan? Eh, atau malah jadi lebih fokus ke kasur? Hehehe.
Ya, produktif dan tetap menjaga hubungan spiritual. Dua kosakata ini seolah cukup menggambarkan keseimbangan hidup di rumah, terutama ketika pandemi atau WFH yang membuat kita lebih banyak menghabiskan waktu di rumah.
Tantangannya, bagaimana caranya kita bisa produktif tanpa melupakan kewajiban kita sebagai manusia yang beriman?
Tenang, saya sudah siapkan jawabannya! Kali ini kita akan membahas 3 cara seimbang antara produktivitas dan ibadah di rumah, dengan pendekatan sains dan agama. Oh ya, jangan keburu close tab ya, karena tips ini bukan tips receh yang biasa. Pastikan kamu baca sampai tuntas! Oke?
#1. Atur Ritme Waktu dengan Prinsip Pomodoro dan Jadwal Ibadah
Kamu pernah dengar metode Pomodoro? Kalau belum, ini dia teknik sederhana yang bisa membuatmu lebih produktif. Teknik ini melibatkan kerja fokus selama 25 menit, kemudian istirahat selama 5 menit. Nah, dengan menggunakan metode ini, kamu bisa menyelipkan waktu ibadah di sela-sela istirahat. Misalnya, setelah tiga siklus Pomodoro, kamu bisa melakukan sholat Dhuha atau mendalami kitab suci.
Sains membuktikan bahwa otak manusia butuh istirahat setelah bekerja keras untuk menjaga performa optimalnya. Dengan istirahat yang cukup, kreativitas dan produktivitas bisa meningkat signifikan. Dan tahukah kamu, ibadah juga bisa berperan sebagai "istirahat spiritual" yang memperbaharui semangat batin?
Dalam Islam, waktu-waktu ibadah sudah diatur dengan baik. Kamu bisa menyelipkan momen-momen produktif di antara waktu sholat, atau merencanakan agenda besar setelah melaksanakan ibadah.
"The time you enjoy wasting is not wasted time." -- Bertrand Russell
(Waktu yang kamu nikmati untuk bersantai sebenarnya tidak terbuang percuma.)
Ketika kamu menikmati istirahat atau ibadah dengan tulus, sesungguhnya itu bukan kemalasan. Itu adalah bagian dari keseimbangan hidupmu.