Pada era Industri 4.0, perencanaan dan penjadwalan produksi menjadi lebih kompleks dan menuntut.Â
Tantangan utama yang dihadapi dalam merancang sistem produksi agregat saat ini meliputi kebutuhan akan adaptabilitas yang lebih besar, meningkatnya kompleksitas proses, dan transisi ke lingkungan produksi yang dinamis.
Berikut merupakan empat tantangan penjadwalan produksi yang harus kita hadapi di era industri 4.0 ini.
1. Dinamika Lingkungan Produksi yang Cepat Berubah
Salah satu aspek kunci dari Industri 4.0 adalah kemampuan untuk beradaptasi dengan cepat terhadap perubahan dalam lingkungan produksi.Â
Hal ini mencakup fluktuasi dalam permintaan pasar, perubahan kebijakan regulasi, dan kemajuan teknologi. Oleh karena itu, sistem produksi harus lebih dinamis dan responsif.
Namun, untuk menciptakan sistem yang dapat mengakomodasi perubahan dengan cepat bukanlah tugas yang mudah.
Perlu adanya pengembangan teknologi yang memungkinkan perencanaan dan penjadwalan bisa berjalan fleksibel serta reaktif terhadap perubahan yang terjadi.
2. Meningkatnya Kompleksitas Proses Produksi
Perkembangan dalam teknologi manufaktur membawa kompleksitas yang semakin meningkat di dalam proses produksi. Hal ini termasuk berbagai proses yang saling terkait, skala tugas yang lebih besar, dan tingkat ketidakpastian yang lebih tinggi.
Selain itu, kendala operasional seperti keterbatasan sumber daya, pembatasan kapasitas, dan pembatasan waktu juga perlu dipertimbangkan dalam perencanaan produksi. Mengelola kompleksitas ini memerlukan pendekatan yang cermat dan sistematis dalam perencanaan produksi agregat.
3. Transisi ke Sistem Penjadwalan Produksi yang Cerdas