Mohon tunggu...
Agil Septiyan Habib
Agil Septiyan Habib Mohon Tunggu... Freelancer - Esais; Founder Planmaker99, dapat Dikunjungi di agilseptiyanhabib.com

Think Different, Create Excellent

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih Pilihan

Quick Count, Kenegarawanan Anies Baswedan, dan Pendewasaan Kita

15 Februari 2024   14:57 Diperbarui: 15 Februari 2024   15:04 291
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
 Quick count pilpres 2024| Ilustrasi gambar : kompas.com

Mungkinkah si pemenang versi quick count sudah tidak sabar menunggu hari H pelantikannya? Atau itu memang merupakan potret betapa berambisinya beliau untuk berkuasa di republik ini setelah gagal berulang kali?

Semestinya si pemenang versi quick count lebih bisa menjaga diri terlebih dahulu. Bukan semata untuk menghormati pemilu itu sendiri, tapi juga bagian dari menjaga rasa malu. Tentu dengan catatan bahwa yang bersangkutan memang memiliki itu.

Mengapa malu? Jika kenyataannya nanti dalam perhitungan real count KPU hasilnya berbeda apakah itu tidak akan membuat malu?

Pendewasaan Politik Warga Negara

Harus diakui bahwa saya kecewa dengan hasil pemilu 2024 versi quick count. Terlebih ketika kandidat yang saya dukung mendapatkan raihan suara yang tidak seharusnya. Namun, saya akan tetap legowo menerima sampai dengan pengumuman hasil resmi pemilihan disampaikan oleh KPU bulan depan.

Saya merasa bahwa pada pemilu kali ini saya mendapatkan sense of democracy melalui kampanye cerdas Bapak Anies Baswedan. Sekaligus menyaksikan betapa culasnya kekuasaan coba diraih melalui berbagai cara.

Sukar memang untuk menang ditengah kepungan orang-orang yang saling bersatu-padu, terlepas kesatu-paduan itu adalah untuk kepentingan segelintir pihak saja.

Tapi, bagaimanapun juga inilah demokrasi. Suara terbanyak akan menang. Entah suara itu memang benar-benar utuh menginginkan demikian atau sebaliknya ada permainan yang menyalahgunakan suara tersebut.

Sebagai rakyat biasa yang tidak punya infrastruktur kekuasaan apapaun, saya bangga telah memilih sesuai apa yang saya yakini. Memilih dengan hati. Bagi saya, ini bukan sekadar persoalan menang kalah. Melainkan sebuah pilihan untuk menentukan benar atau salah.

Sampai saat ini saya masih yakin bahwa saya sudah membuat keputusan yang benar.

Mungkin hasil quick count ini akan semakin mendewasakan saya dan orang-orang yang sepemahaman bahwasanya hasil kontestasi tidak selalu indah. Dan kemenangan sejati adalah tentang bagaimana kita meyakini pilihan kita. Karena sebenarnya hidup itu sederhana. TENTUKAN PILIHAN DAN JANGAN PERNAH MENYESALINYA.

PERUBAHAN sudah dan sedang terjadi. Kami tidak merasa gagal atau kalah dalam membawa misi itu. Ke depan, gagasan ini akan semakin membesar.

Salam PERUBAHAN.

 

Maturnuwun.

Agil Septiyan Habib Esais, dapat dikunjungi di agilseptiyanhabib.com

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun