Mohon tunggu...
Agil Septiyan Habib
Agil Septiyan Habib Mohon Tunggu... Freelancer - Esais; Founder Growthmedia, dapat Dikunjungi di agilseptiyanhabib.com

Plan, Create, Inspire

Selanjutnya

Tutup

New World Pilihan

Pil Improvement

17 Oktober 2023   10:44 Diperbarui: 17 Oktober 2023   10:51 120
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Keniscayaan improvement dan cara kita menyikapi| Ilustrasi gambar : tomps.id

Cukup dengan rebahan di kamar bisa jualan beraneka ragam barang dan mengeruk keuntungan bernilai jutaan. Tidak perlu  mendatangi gedung-gedung kampus untuk mengikuti materi studi.

Pada bidang lainnya pun teknologi juga tidak kalah memanjakan kita. Pernah suatu kali saya menyaksikan video kuliner yang menyajikan hidangan nasi goreng menggunakan alat khusus dimana juru masak tidak perlu lagi mengaduk dan membolak-balik nasi di atas wajan karena peran itu sudah dijalankan oleh alat masak yang cukup ditekan tombolnya maka nasi goreng siap disajikan.

Memang masih ada sedikit peran juru masak disana untuk memasukkan bumbu-bumbu. Akan tetapi, apakah tidak mungkin suatu hari nanti peran sederhana tersebut juga akan diambil alih sepenuhnya oleh teknologi?

Di satu sisi, teknologi memang bertujuan untuk memberikan sebanyak mungkin kemudahan bagi manusia. Namun, di sisi lain yang harus kita tahu dan menjadi ironi adalah terdapat peran kemalasan disana.

Karena kita malas mengulek bumbu di dapur maka lahirlah bumbu serbuk dalam kemasan. Narasinya memang untuk memudahkan ibu-ibu memasak di dapur tanpa perlu capek dan lelah mengulek bumbu diatas cobek. Hanya saja, tidakkah kita mengakui bahwa memang ada sedikit (atau banyak) rasa enggan untuk melakukan aktivitas mengulek bumbu tersebut?

Masa Depan Alternatif

Improvement teknologi akan selalu berorientasi menghasilkan sesuatu yang lebih baik dari sebelumnya. Hampir semua dari kita mengamini itu. Tapi, pernahkah kita mengangankan bahwa kemajuan teknologi yang terjadi sekarang ini pada masa depan justru akan membuat kita tidak bisa berbuat apa-apa lagi?

Sederhananya begini. Katakanlah sekarang kita bisa memesan sesuatu dengan cukup menggunakan ketikan jari-jari tangan. Padahal dulu untuk membeli sesuatu kita mesti keluar rumah dulu, berjalan kaki beberara meter bahkan kilometer, hingga kemudian mendapatkan apa yang kita mau.

Sementara sekarang kita sudah banyak menanggalkan beberapa aktivitas seperti jalan kaki ke luar rumah, menyalakan kendaraan, mengeluarkan dompet untuk membayar, dan sebagainya dan sebagainya karena tergantikan aktivitas sentuhan jari pada layar smartphone.

Jika sudah seperti itu apakah di periode-periode mendatang tidaklah mungkin untuk menjadikan aktivitas serupa cukup hanya dilakukan sembari memejamkan mata atau sekadar memikirkan apa yang kita mau dan semua bisa terlaksana?

Teknologi Neuralink yang dikembangkan Elon Musk dan timnya serta penelitian serupa yang lain bisa dibilang sedang membuka jalan menuju ke arah itu. Menjadikan kita selaku manusia sekadar cukup mengandalkan otak saja guna mengerjakan sesuatu. Sedangkan perangkat tubuh kita yang lain digantikan oleh teknologi yang makin berkembang dari waktu ke waktu.

Sebelumnya bekerja harus datang ke kantor. Tapi sekarang sudah ada Work From Home. Nanti, kerja bisa sambil tidur dan bermimpi. Metaverse. Otak dibiarkan menjelajah laksana kita hidup di dunia matrix.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten New World Selengkapnya
Lihat New World Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun