Mohon tunggu...
Agil Septiyan Habib
Agil Septiyan Habib Mohon Tunggu... Freelancer - Esais; Founder Growthmedia, dapat Dikunjungi di agilseptiyanhabib.com

Plan, Create, Inspire

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Implementasi Kurikulum Merdeka dalam Menangkal Ancaman "Stunting" Pendidikan

24 Maret 2023   14:30 Diperbarui: 24 Maret 2023   14:31 662
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Impelementasi Kurikulum Merdeka | Sumber gambar : kurikulum.kemdikbud.go.id

Inilah yang dikatakan oleh Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbud Ristek), Mas Nadiem Makarim, sebagai krisis pembelajaran (learning crisis). Yang mana kondisi tersebut diperkirakan sudah terjadi sejak 20 tahun terakhir di negara kita[6].

Sistem pendidikan kita seperti tidak mampu memberikan asupan "gizi" dan "nutrisi" memadai kepada para peserta didik sehingga pertumbuhan karakter dan kecerdasan mereka terganggu.

Pembenahan sistem pendidikan diperlukan dalam upaya meluruskan kembali penyimpangan-penyimpangan yang terjadi pada aspek kepribadian (batiniah) maupun intelektualitas (lahiriah) warga negara, sehingga ancaman "stunting" pendidikan bisa dihindari.

Akar Masalah "Stunting" Pendidikan

Pendidikan adalah sebuah sistem yang saling terkait dan terintegrasi antar elemen. Ada peran orang tua disana. Ada peran guru selaku pendidik, peran dinas pendidikan, kontribusi peserta didik, pengawas, hingga pemerintah.

Bukan tidak mungkin ada salah satu atau sebagian diantara stakeholder tersebut yang  belum maksimal dalam menjalankan peran dan fungsinya masing-masing.

Selain itu, ketiadaan atau minimnya kolaborasi antar elemen juga mengakibatkan sistem pendidikan kita berjalan tanpa harmoni.

Pandemi Covid-19 beberapa waktu lalu pun juga mengakibatkan kegiatan belajar mengajar terhenti cukup lama hingga akhirnya membuka kesadaran kita terhadap masalah learning loss atau ketertinggalan pembelajaran yang menerpa sebagian generasi muda.

Belum lagi jika mengulas begitu banyaknya mata pelajaran yang harus dilahap oleh siswa-siswi di sekolah, kualitas guru dan tenaga pendidik, kondisi infrastruktur, dan sebagainya.

Sedangkan kita juga tahu bahwa internet telah merubah zaman dengan sedemikian cepat dan keran informasi terbuka tanpa terkendali. Menjadikan peradaban dari luar masuk laksana air bah.

Ketika semua hal itu berpadu maka semakin peliklah situasi pendidikan kita sekarang. Sehingga mau tidak mau akar masalah "stunting" pendidikan ini mesti diurai satu per satu.

Jika ingin membenahi keadaan tersebut maka kita perlu menengok kembali sistem pendidikan yang dijalankan sekarang. Apakah sudah link and match dengan keadaan yang ada saat ini atau tidak.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun