Inilah yang dikatakan oleh Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbud Ristek), Mas Nadiem Makarim, sebagai krisis pembelajaran (learning crisis). Yang mana kondisi tersebut diperkirakan sudah terjadi sejak 20 tahun terakhir di negara kita[6].
Sistem pendidikan kita seperti tidak mampu memberikan asupan "gizi" dan "nutrisi" memadai kepada para peserta didik sehingga pertumbuhan karakter dan kecerdasan mereka terganggu.
Pembenahan sistem pendidikan diperlukan dalam upaya meluruskan kembali penyimpangan-penyimpangan yang terjadi pada aspek kepribadian (batiniah) maupun intelektualitas (lahiriah) warga negara, sehingga ancaman "stunting" pendidikan bisa dihindari.
Akar Masalah "Stunting" Pendidikan
Pendidikan adalah sebuah sistem yang saling terkait dan terintegrasi antar elemen. Ada peran orang tua disana. Ada peran guru selaku pendidik, peran dinas pendidikan, kontribusi peserta didik, pengawas, hingga pemerintah.
Bukan tidak mungkin ada salah satu atau sebagian diantara stakeholder tersebut yang  belum maksimal dalam menjalankan peran dan fungsinya masing-masing.
Selain itu, ketiadaan atau minimnya kolaborasi antar elemen juga mengakibatkan sistem pendidikan kita berjalan tanpa harmoni.
Pandemi Covid-19 beberapa waktu lalu pun juga mengakibatkan kegiatan belajar mengajar terhenti cukup lama hingga akhirnya membuka kesadaran kita terhadap masalah learning loss atau ketertinggalan pembelajaran yang menerpa sebagian generasi muda.
Belum lagi jika mengulas begitu banyaknya mata pelajaran yang harus dilahap oleh siswa-siswi di sekolah, kualitas guru dan tenaga pendidik, kondisi infrastruktur, dan sebagainya.
Sedangkan kita juga tahu bahwa internet telah merubah zaman dengan sedemikian cepat dan keran informasi terbuka tanpa terkendali. Menjadikan peradaban dari luar masuk laksana air bah.
Ketika semua hal itu berpadu maka semakin peliklah situasi pendidikan kita sekarang. Sehingga mau tidak mau akar masalah "stunting" pendidikan ini mesti diurai satu per satu.
Jika ingin membenahi keadaan tersebut maka kita perlu menengok kembali sistem pendidikan yang dijalankan sekarang. Apakah sudah link and match dengan keadaan yang ada saat ini atau tidak.