Dunia yang makin terhubung memungkinkan setiap orang untuk melebarkan akses dan jangkauannya ke seluruh dunia. Kita yang tinggal di Indonesia bisa bekerja di negara lain begitupun sebaliknya.
Apalagi keberadaan internet telah memungkinkan untuk bekerja dari mana saja dan kapan saja. Sehingga membuat persaingan pun menjadi lebih terbuka. Kita tidak lagi hanya bersaing dengan saudara sebangsa, melainkan juga dari lintas negara.
Menghadapi situasi semacam ini tentu diperlukan keunggulan daya saing agar bisa memenangi persaingan dan kompetisi di dunia kerja yang makin ketat.
Untuk memperolehnya tentu tidak bisa dilakukan secara instan. Kompetensi bekerja memerlukan waktu dan proses agar terbentuk. Dan mekanisme pendidikan merupakan jalan untuk merealisasikan hal itu.
Dunia kerja yang menuntut kompetensi global memerlukan dukungan pendidikan bermutu tinggi. Pendidikan internasional yang sanggup menghasilkan daya dukung sesuai kebutuhan di tingkat global.
Kompetensi Global
Dunia kerja dalam tataran global menyaratkan sesuatu yang lebih tinggi ketimbang standar lokal yang selama ini kita kenal. Angka pengangguran dari lulusan perguruan tinggi yang masih saja tinggi mungkin turut disebabkan oleh kualitas lulusan yang tidak sesuai standar kebutuhan.
Bisa jadi kini sudah makin banyak perusahaan yang meningkatkan standar rekrutmen tenaga kerjanya ke tingkat lebih tinggi. Dengan standar kompetensi global sehingga dapat menjaring talenta terbaik.
Menurut Lilis Halim, Consultant Director Willis Tower Watson Indonesia, kegagalan lulusan perguruan tinggi dalam memperoleh pekerjaan adalah karena tidak memiliki critical skill, digital skill, agile thinking ability, dan global skill. Apa itu?
#1. Critical Skill
Keterampilan ini menyangkut kemampuan dalam memproses serta menganalisis informasi secara logis dan rasional. Di samping itu, keterampilan kritis juga terkait dengan pengambilan keputusan berdasarkan kerangka berfikir kritis dan reflektif.
Situasi lingkungan kerja dinamis dan kompleks yang kerapkali menghadirkan perubahan begitu cepat tentunya memerlukan keterampilan semacam ini. Terlebih di tengah era serba cepat seperti sekarang.