World Resources Institute menyebutkan bahwa sektor transportasi menyumbang seperlima dari total emisi karbon dunia. Penyebabnya tak lain karena sektor tersebut masih sangat bergantung pada penggunaan bahan bakar fosil.
Di Indonesia sendiri, jumlah kendaraan bermotor terus bertambah dari tahun ke tahun yang berakibat meningkatnya konsumsi BBM selama beberapa tahun terakhir. Konsekuensinya, jumlah emisi karbon yang dihasilkan oleh sektor transportasi juga turut mengalami peningkatan.
Dan kalau kita cermati lebih jauh, mobilitas kendaraan bermotor di Indonesia terus meningkat selama beberapa tahun terkahir. Terutama imbas dari semakin besarnya transaksi digital belanja online masyarakat.
Semenjak pandemi COVID-19 melanda, aktivitas belanja online memang mengalami lonjakan yang signifikan dibandingkan tahun-tahun sebelum pandemi. Bahkan selepas pandemi mereda ternyata masyarakat kadung terpikat dengan kemudahan dan kepraktisan dari aktivitas belanja online ini.
Bank Indonesia (BI) mencatat pada rentang periode Januari -- Juni 2022 terjadi 1,74 juta transaksi. Meningkat hampir 40% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Dan tren tersebut besar kemungkinan masih akan terus meningkat pada tahun-tahun mendatang.
Di satu sisi hal ini merupakan kabar baik bagi ekonomi digital kita. Akan tetapi, sekaligus merupakan kabar kurang mengenakkan bagi bumi yang semakin terbebani pasokan emisi karbon dari sektor transportasi.
Armada kendaraan dari para penyedia layanan jasa logistik dan ekspedisi pasti akan mengalami peningkatan frekuensi dan jarak perjalanan. Juga kemungkinan lahirnya pemain baru yang ikut meramaikan persaingan.
Singkat kata, akan semakin banyak kendaraan yang modar mandir di jalanan sekitar kita.
Tanggung jawab penanggulangan emisi mungkin sebagian besar menjadi domain pemerintah melalui pembuatan kebijakan. Akan tetapi, pemerintah pasti tidak bisa berjalan sendiri. Segenap elemen dari tingkat terbawah dalam tataran individu hingga korporasi juga layak menyandang mandat serupa.
Apalagi bagi para perusahaan penyedia layanan logistik dan ekspedisi selaku aktor utama yang berkontribusi terhadap peningkatan emisi karbon melalui mobilitas kegiatan bisnisnya mengantar barang-barang pesanan pelanggan.