Pentas persaingan di dunia bisnis tidak bisa dipungkiri memang sangat tinggi. Perubahan yang terjadi begitu dinamis dan menuntut setiap pemainnya untuk memberikan respon ataupun strategi penyesuaian sesegera mungkin.Â
Termasuk diantaranya adalah mengenai potensi perilisan produk baru dalam rangka merebut pangsa pasar baru atau melindungi ceruk yang sudah ada sebelumnya.
Terkadang, tuntutan untuk bertindak responsif terhadap dinamika bisnis yang terjadi menjadikan sebuah bisnis seperti dikejar-kejar waktu perihal kapan waktu produk baru mesti dirilis.
Atas nama mengejar potensi market seringkali tahapan proses pengembangan produk harus dikorbankan. Dalam artian waktu ideal pengerjaan terpaksa dipangkas atau dipercepat untuk memastikan produk baru bisa segera diluncurkan ke pasar.
Padahal, pengembangan produk tidak semata tentang proses memunculkan desain baru, merubah spesifikasi, menyesuaikan formulasi, atau hal-hal lain terkait perubahan pada beberapa detail produk.
Pengembangan produk juga menyangkut aspek rantai pasokannya. Dengan demikian hal-hal terkait aktivitas pengadaan barang, pendistribusian produk, sampai dengan harga produk itu sendiri juga turut mempengaruhi keberlangsungan produk di masa depan.
Langkah yang tergesa-gesa (grasah-grusuh) bisa berdampak fatal terhadap status barang atau bahan yang menjadi komponen penyusun sebuah produk.
Hal ini pernah terjadi di beberapa perusahaan yang karena tuntutan market menjadikan prosesi pengembangan produk berjalan tidak semestinya. Cenderung diburu waktu. Rencana jangka panjang kerapkali tidak berjalan.
Produk yang digadang-gadang akan laku keras justru diabaikan di pasaran. Yang pada akhirnya membuat bahan utama serta pendukung pembuatan produk tersebut mengendap tanpa kepastian.
Tuntutan market atau lebih tepatnya tuntutan dari tim pemasaran seharusnya harus dikaji dan diuji terlebih dahulu sebelum dieksekusi dalam tahap pengembangan.