Perlu adanya sebuah studi kelayakan (feasibility study) untuk memeriksa apakah suatu produk memiliki potensi yang baik untuk dikembangkan atau justru sebaliknya.
Studi kelayakan ini dilakukan bukan hanya melihat dari satu sisi saja. Terkait potensi penjualan saja misalnya. Melainkan juga harus memperhatikan aspek lain seperti pendistribusian produk, kemungkinan material penunjang proses, dan juga kesiapan lini operasional dalam mendukung prosesi pewujudan produk itu sendiri.
Apabila salah satu atau lebih dari beberapa aspek penunjang tadi tidak memenuhi syarat untuk menopang produk tersebut maka peluncuran produk baru harus ditinjau kembali.
Aging stock hanyalah salah satu efek yang dipicu oleh langkah grasah-grusuh dalam merilis produk baru sementara kita sebagai pemilik produk tersebut sebenarnya belum benar-benar siap untuk meluncurkan produk itu ke market.
Jangan semata melihat potensi pasarnya saja sedangkan aspek penunjangnya masih ala kadarnya.
***
Salam hangat,
Agil S Habib
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H