Libur lebaran telah usai. Dan hal itu menyisakan beragam cerita bagi siapapun yang turut mengarungi tradisi mudik tahun ini. Apalagi setelah dua episode lebaran sebelumnya larangan mudik diberlakukan oleh pemerintah seiring pandemi Covid-19 yang belum mereda.
Sehingga mudik besar-besaran pun tidak bisa dihindari terjadi. Akibatnya, macet terjadi di mana-mana. Mulai dari mereka yang melakukan perjalanan keluar kota maupun yang sekadar berkunjung ke tempat wisata.
Bagi saya pribadi, mudik kemarin juga menyisakan beragam cerita. Dan yang paling membekas yaitu ketika harus terjebak di jalan tol dengan kondisi kendaraan mogok.Â
Bukan 1 atau 2 jam untuk menunggu, melainkan sampai dengan 8 jam. Karena kondisi mobil yang tidak memungkinkan untuk diperbaiki, sehingga mau tidak mau harus menanti datangnya armada pengganti.
Saat seharusnya bisa sampai tujuan dengan segera, namun terpaksa harus tertunda karena kondisi ini. Ditambah lagi perbekalan seadanya karena berharap di rest area. Apa daya harapan tinggal harapan sehingga saat berbuka puasa hingga santap sahur pun hanya mengandalkan makanan ringan ala kadarnya.
Lapar, haus, penat, lelah. Bahkan ada sebagian yang rela tidak berpuasa karena merasa tubuhnya tidak kuat pasca perut yang tidak mendapatkan cukup pasokan. Tapi alhamdulillah momen itu bisa saya lalui. Dengan tetap berpuasa. Dengan tetap melihat sisi positif dari semuanya.
Selepas momen itu terlewat, ada sekelabatan angan-angan yang mungkin bisa menghadirkan banyak manfaat kepada para pemudik yang harus melalui penatnya jalanan dengan begitu padatnya manusia.Â
Sekiranya beberapa bisnis ini terpikirkan kala itu dan ada yang menawarkan maka barangkali akan cukup besar manfaat yang diberikan kepada banyak orang. Selain tentunya nilai keuntungan finansial yang cukup juga akan diperoleh pelakunya.
Berikut ini adalah beberapa jenis usaha atau bisnis yang menurut saya seharusnya perlu ada selama momen mudik lebaran atau even sejenis lainnya. Karena berdasarkan pengalaman mudik kemarin ternyata cukup banyak masalah yang dirasakan oleh pemudik selama berada di jalanan yang harus melalui banyak ketidakpastian.
1- Pom Bensin Keliling
Pernah dengar berita ketika ada seorang pengendara kehabisan bensin saat terjebak macet? Barangkali momen seperti ini merupakan salah satu saat yang paling ingin kita hindari sebagai pemudik.
Meskipun setiap pengendara harus bersiap dengan kendaraannya, tetap tidak bisa dipungkiri bahwa kerapkali stasiun pengisian bahan bakar berisi antrean panjang kendaraan. Apalagi yang lokasinya berdekatan dengan pintu jalan bebas hambatan.
Sehingga terkadang ada beberapa pemilik kendaraan yang nekat masuk lajur jalan dengan bekal bahan bakar seadanya. Yang justru membuat mereka tidak bisa berbuat apa-apa saat bahan bakar mereka habis.
Kondisi ini sebenarnya bisa menjadi peluang bisnis bagi penyedia bahan bakar. Baik itu yang eceran ataupun pemilik stasiun bahan bakar. Yaitu semacam pom bensin keliling yang melayani permintaan dari pemilik kendaraan yang kehabisan bensin di jalanan.
Apalagi dengan perkembangan teknologi informasi seperti sekarang, maka kesempatan untuk menjajakan bisnis semacam ini akan lebih mudah dilakukan. Tinggal terkait teknisnya saja yang bagaimana untuk menyiasati situasi dan kondisi yang ada.
2- Jasa Penginapan Portable
Saat berkendara dengan mobil atau angkutan umum seperti mobil yang melalui jalan raya, tatkala lelah melanda maka tinggal istirahat saja didalamnya. Tiduran sambil menyandarkan badan di kursi dalam kendaraan.
Namun kondisi tersebut terkadang membikin kita tidak nyaman karena tidak bisa merebahkan badan. Apalagi bagi si sopir kendaraan. Dan juga anak-anak yang tidak terbiasa dengan situasi semacam itu.
Bahkan saat mudik dengan mengendarai bus antar provinsi kemarin saya mendapati seorang anak kecil usia 4 tahunan kerapkali menangis didalam kendaraan. Mungkin karena kelelahan. Mungkin juga karena penat dan bosan. Tapi pada intinya perlu suasana yang lebih segar sebagai pengalih perhatian saat momen mudik lebaran.
Rest area mungkin memang menjadi tempat andalan untuk beristirahat sembari merebahkan badan. Tapi tempat-tempat semacam ini hanya terdapat di beberapa titik tertentu saja. Sementara kondisi penat pengendara bisa terjadi di mana saja.
Maka keberadaan jasa penginapan portable rasa-rasanya bisa menjadi opsi yang layak dipertimbangkan untuk mengatasi permasalahan tersebut. Supaya mobilitasnya tinggi, mungkin mobil-mobil dengan desain interior seperti rumah penginapan bisa diusulkan. Syukur-syukur kalau kita mudik lagi nanti bisa mempergunakan mobil yang seperti itu.
3- Layanan Toilet Berjalan
Salah satu kondisi yang paling menyiksa saat berada ditengah jalan raya dan terjebak macet atau mengalami mobil mogok adalah adanya kebutuhan untuk buang air kecil atau besar. Terlebih ketika situasinya sedang kebelet atau kondisi pencernaan sedang bermasalah. Rasanya akan begitu menyiksa.
Di angkutan umum seperti bus antar provinsi memang ada toilet, tapi kondisinya sangatlah terbatas untuk disebut sebagai toilet. Sehingga perlu adanya opsi alternatif sebagai antisipasi.
Biasanya, ketika seorang pengendara kendaraan sedang berada ditengah jalan raya dan mengalami "dorongan biologis" semacam ini, maka mereka akan buru-buru mencari lokasi terdekat untuk "menunaikan hajat" mereka. Entah itu di rest area, pom bensin, atau bahkan di pinggir jalan raya.
Sekiranya ada penyedia layanan toilet berjalan yang "beredar" di kawasan padat kendaraan maka mungkin saja hal itu akan memberikan opsi baru yang lebih bersahabat bagi para pengguna kendaraan.
4- Bengkel Patrol
Hal ini sangat terasa tatkala mudik kemarin mobil yang saya kendarai mogok ditengah jalan tol. Supir bus berikut kru yang ada tidak mampu menyelesaikan masalah yang terjadi, dan membutuhkan keberadaan montir berikut suku cadang penyelesai masalah.
Sayangnya, hal itu tidak bisa dilakukan dengan mudah. Atau setidaknya butuh waktu lama untuk menyelesaikan permasalahan tersebut.
Mungkin akan berbeda cerita tatkala ada layanan bengkel berjalan yang melakukan semacam patroli dijalanan dengan tujuan memberikan jaminan kenyamanan bagi pengendara ketika sewaktu-waktu kendaraan mereka mengalami masalah.
Para penumpang angkutan umum mungkin tidak perlu menunggu berjam-jam lamanya untuk perbaikan kendaraan atau menunggu mobil pengganti, dan pemilik kendaraan yang tidak paham perihal permesinan bisa memperoleh solusi tanpa harus mengalami kepanikan saat terjebak jauh dari "peradaban".
Mudik lebaran memang akan selalu menghadirkan cerita bagi para pelakunya. Terutama kisah-kisah tentang macet, capek, dan sejensinya. Akan tetapi, dibalik setiap masalah tentunya ada hikmah yang bisa dipetik. Ada pelajaran berharga yang barangkali justru menjadi peluang berharga untuk mengais sejumlah rupiah.
Semoga kita masih bisa mengarungi masa-masa mudik selanjutnya dan bisa mendapatkan kenyamanan lebih baik saat melaluinya.
Salam hangat,
Agil S Habib
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H