Menuai kesuksesan merupakan harapan dari semua orang yang terjun sebagai pebisnis. Yang mana dalam mewujudkan hal itu pastilah ada beragam tantangan, bermacam ujian, dan bejibun hambatan. Sehingga diperlukan jiwa pantang menyerah, tidak mudah putus asa, dan yang tak kalah penting adalah memiliki wawasan yang cukup dalam mengelola lini usaha.
Ada begitu banyak keilmuan penting yang harus dimiliki oleh pebisnis. Dan salah satu pengetahuan penting tersebut adalah keharusan bagi kita untuk memahami seluk beluk dari produk yang dimiliki.
Dengan memahami produk yang kita miliki tentunya hal itu akan mempermudah kita dalam meyakinkan orang lain bahwa produk tersebut memang layak dan patut diperhitungkan. Serta tentunya menonjolkan kapasitas produk terkait supaya lebih diprioritaskan ketimbang produk sejenis lainnya.
Permasalahannya adalah apakah kita selaku pemilik bisnis atau yang terlibat dalam pengelolaan sebuah bisnis sudah memiliki kompetensi tersebut atau belum. Dan salah satu aspek penting perihal yang harus kita ketahui itu adalah terkait dengan siklus hidupnya.
Siklus Hidup
Setiap jenis produk memiliki periode siklus hidup yang berbeda-beda satu dengan yang lain. Sehingga dengan kondisi tersebut maka diperlukan adanya beberapa penyesuaian untuk mengimbangi karakteristik yang dimiliki oleh suatu jenis produk.
Bagi yang masih belum familiar dengan apa itu siklus hidup produk, itu merupakan sebuah "fase kehidupan" dari suatu jenis produk yang terdiri atas fase introduction atau pengenalan, fase growth atau bertumbuh, fase mature atau matang, dan fase decline atau penurunan.
Usia produk tidak akan berlangsung selamanya. Terkadang ia berusia panjang, tapi adakalanya juga berusia pendek.
Saat ini, smartphone mungkin bisa dikatakan sebagai salah satu produk dengan rentang usia siklus hidup yang relatif pendek.Â