Ketika sumber daya bisnis kita memiliki kapasitas senilai 10, maka sejauh mana realisasi pencapaiannya akan menentukan tingkat pencapaian yang kita raih. Kegagalan dalam mengoptimalkan potensi sumber daya adalah suatu masalah karena itu akan berpotensi mengacaukan aspek yang lain dalam kinerja organisasi secara keseluruhan.Â
Satu poin krusial terkait performance rate ini adalah salah sangkanya kita bahwa keberadaan sumber daya saat ini dianggap tidak mampu menutupi tuntutan bisnis untuk mencapai targetnya.Â
Seperti target penjualan, target output, dan sejenisnya. Sehingga tidak jarang dari pelaku bisnis yang kemudian mengambil keputusan menambah kapasitas seperti tenaga kerja, peralatan, dan sebagainya meskipun seharusnya hal itu masih belum diperlukan.
Akibatnya terjadi kesia-siaan yang pada akhirnya menjadi sebab goyahnya sebuah usaha. Indikator performa menjadi garis pembatas apakah sebuah bisnis sudah saatnya mendapatkan bantuan sumber daya tambahan atau tidak.Â
Keputusan terkait hal ini harus tepat agar tidak memicu kerumitan yang lain atau membikin pusing si empunya bisnis tersebut di kemudian hari.
Salam hangat,
Agil S Habib
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H