Downtime didalam aktivitas operasional sebuah bisnis bisa terjadi kepada siapa saja, baik itu di lingkup pebisnis besar atau bahkan di kalangan usaha rintisan (startup) sekalipun.Â
Hal ini samasekali bukan masalah besar kecil atau baru lamanya sebuah usaha. Semua semata karena dinamika downtime yang memang bisa terjadi dimana saja.
Meskipun setiap pelaku bisnis harus mengupayakan agar downtime yang terjadi adalah seminimal mungkin atau bahkan tidak terjadi samasekali, kita tidak bisa memungkiri bahwa situasi terkait downtime masih sangat mungkin terjadi. Gangguan terhadap aktivitas operasional bisa terjadi kapan saja.
Dan ketika hal itu terjadi tentu diperlukan langkah penanggulangan atau tindakan korektif segera. Biarpun itu terjadi dalam lingkup usaha besar ataupun yang masih minim sumber daya.Â
Setiap tindakan perbaikan membutuhkan akurasi atau ketepatan penanganan yang mana hal itu tidaklah bisa dilakukan jikalau hanya bersandar pada perasaan saja.
Tidak cukup hanya dengan ilmu kira-kira untuk menuntaskan setiap permasalahan yang bisa mengacaukan jalannya roda bisnis.Â
Kita membutuhkan alat bantu untuk mengeksplorasi secara tepat hal-hal apa saja yang sekiranya memerlukan tindak lanjut kita.
The Power of Data
Yang kita perlukan sebenarnya adalah data. Kata seorang pebisnis muda sukses, Dewa Eka Prayoga, dalam bisnis itu tidak bisa menggunakan perasaan atau mengandalkan kepercayaan.Â
Kita memerlukan keilmuan dan juga landasan logis untuk bertindak. Kita butuh data untuk menentukan suatu cara dalam mengelola usaha.