Kalau boleh dibilang sebenarnya tidak ada sesuatu yang pasti di dunia ini, khususnya menyangkut kondisi masa depan. Sehingga hal itu memberikan kita dua potensi antara sesuai harapan atau tidak. Antara yang kita inginkan atau tidak. Kita hanya bisa memandang masa lalu sebagai rujukan atau referensi bagi situasi dan kondisi untuk waktu-waktu mendatang.
Seseorang pernah berkata bahwa jangan sekali-sekali melupakan sejarah. Demikian halnya dengan manajemen permintaan juga "memegang teguh" pandangan ini karena referensi yang dimiliki setiap orang atas masa yang belum terjadi hanyalah dari masa lalu.
Masa lalu memberikan gambaran kemungkinan akan apa yang terjadi di kemudian hari apabila faktor-faktor yang mempengaruhinya relatif sama. Namun, masa lalu bukanlah sesuatu yang sakral sehingga tidak boleh disangkal samasekali.
Masa lalu hanyalah referensi, rujukan, dan acuan. Tapi mengingat masa depan yang diliputi dengan berbagai kemungkinan maka situasi dan kondisi di masa lalu hanyalah sebagian dari sekain banyak kemungkinan tersebut. Sehingga sangatlah penting untuk membaca pertanda, jejak pergeseran zaman, dan hal-hal lain yang turut mempengaruhi peristiwa.
Penting sekali untuk memperluas wawasan, tidak sebatas melihat kejadian tanpa tahu sebab-musebabnya. Mengapa order pada satu periode tertentu lumayan tinggi sementara pada periode yang lain lebih landai atau bahkan turun tajam. Kecenderungan dari konsumen yang menjadi pengguna produk perlu dikaji tidak terbatas pada pergerakan dari produk itu sendiri.
Sehingga tidak mengherankan apabila ada beberapa pihak yang mengestimasi nilai forecasting dengan mengaitkannya pada hal-hal diluar aspek teknis seperti membaca rasi bintang atau sejenisnya. Apapun metode yang dipergunakan mungkin sah-sah saja untuk dipilih selama mampu memberikan hasil akhir yang terbaik.
Jika pelaku bisnis ingin memastikan lini bisnisnya berjalan smooth dengan maka mereka perlu mengandalikan kondisi-kondisi yang tidak pasti tersebut agar lebih dekat dengan kepastian.
Salam hangat,
Ash
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H