Mohon tunggu...
Agil Septiyan Habib
Agil Septiyan Habib Mohon Tunggu... Freelancer - Esais; Industrial Profiling Writer; Planmaker; Founder Growthmedia, dapat Dikunjungi di agilseptiyanhabib.com

Grow Smarter Everyday

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Menjadi Sayap UMKM dengan Terjun sebagai Investor "Equity Crowdfunding"

30 Desember 2020   07:13 Diperbarui: 30 Desember 2020   07:23 172
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
UMKM Terbang Tinggi | Sumber gambar : www.inews.id

"Equity Crowdfunding" sebagai Sayap UMKM

Sekarang adalah eranya ekonomi berbagi (sharing economy) dimana setiap orang memiliki kesempatan yang sama untuk turut serta menjadi pelaku bisnis biarpun tidak turut andil sedari awal dalam proses pendirian bisnis tersebut. Hal ini merupakan bagian dari era disrupsi yang "menjungkirbalikkan" tatanan peradaban sebelumnya menjadi sesuatu yang benar-benar baru. Kelahiran equity crowdfunding sebenarnya juga bisa dikatakan sebagai buah kreativitas menyikapi perkembangan zaman yang semakin dinamis. 

Ketika cara-cara konvensional mengambil pinjaman dari bank atau lembaga keuangan sejenis sudah menemui titik jenuh, equity crowdfunding lahir sebagai sebuah terobosan baru yang membuat akses pendanaan menjadi lebih inklusif. Bahkan hal itu lambat laun membuat layanan pemodalan gaya lama terkesan usang. Melalui equity crowdfunding semua orang memiliki kesempatan yang sama untuk mendapatkan akses sebagai pemodal suatu usaha. Dengan modal berapapun seseorang bisa turut ambil bagian terhadap pengelolaan sebuah unit bisnis.

Yang lebih luar biasa dari hal ini adalah UMKM memiliki opsi baru untuk memperpanjang nafasnya dengan tidak terbatas pada bantuan pinjaman dari lembaga keuangan konvensional. Semakin banyak orang-orang yang turut bahu membahu memberikan sokongan bantuan dana maka pemodalan yang didapatkan pun akan semakin besar. Akan ada lebih dari satu UMKM yang terbantu karenanya. UMKM yang sebelumnya lesu oleh terpaan pandemi COVID-19 setidaknya mendapatkan kesempatan baru untuk mengepakkan sayapnya kembali. Dalam hal ini semangat gotong royong yang terakomodasi melalui equity crowdfunding patut untuk diapresiasi.

Terepresentasinya semangat gotong royong melalui penggalangan modal perorangan ini merupakan cerminan bahwa membangun ekonomi bangsa itu tidak bisa dilakukan seorang diri. Setiap warga negara bangsa ini memiliki kesempatan yang sama untuk berkontribusi satu sama lain. Menandakan bahwa bangsa kita dibangun diatas pondasi kekeluargaan yang mengakar kuat sejak dulu kala. Keluarga tangguh yang terbentuk melalui kolaborasi para pemodal akan menjadi tulang punggung perkembangan UMKM yang kelak akan berkontribusi terhadap perbaikan ekonomi bangsa secara keseluruhan.

Investor Kecil-Kecilan, tapi...

Sudah semenjak beberapa bulan lalu saya mengenal keberadaan layanan equity crowdfunding ini. Awalnya adalah dilandasi keinginan untuk memiliki usaha sendiri. Namun belum memiliki gambaran yang jelas ingin menjalankan usaha apa ditambah belum adanya pengalaman untuk menjalankan suatu bisnis. 

Memang ada cukup banyak pernyataan dari para pebisnis sukses yang mengatakan bahwa untuk berbisnis itu hanya perlu "Take Action". Padahal situasinya tidaklah sesederhana itu bagi semua orang. Sementara ada orang sukses lain yang mengatakan bahwa tidak harus menjadi pebisnis untuk memiliki sebuah bisnis. Cukup dengan menjadi investor saja seseorang bisa disebut sebagai pemilik bisnis. "Mazhab" kedua inilah yang kemudian saya ikuti dan memulai untuk menjadi investor kecil-kecilan.

Saya mengikuti sebuah platform yang bergerak sebagai penjembatan dalam proses penggalangan dana equity crowdfunding. Disana ada cukup banyak UMKM yang mempromosikan bisnisnya serta memberikan gambaran terkait bagaimana prospek pertumbuhannya ke depan. Sebagai investor kita bisa memilih UMKM mana saja yang menurut kita terbaik dan paling potensial untuk berkembang pada waktu-waktu mendatang. 

Sebagai investor tentu kita berharap memilih UMKM yang memiliki prospek cerah disamping keinginan untuk berkontribusi menunjang eksistensi bisnis dari sang pahlawan ekonomi. Coba kita bayangkan seandainya ada 100 orang saja yang ikut urun dana sebesar Rp 100.000,- maka dana yang terkumpul sudah mencapai Rp 10.000.000,-. 

Nominal ini saja sudah cukup membantu jalannya sebuah UMKM sederhana. Bagaimana jika yang orang-orang yang berkontribusi mencapai ribuan atau jumlah urun dananya meningkat berlipat ganda maka modal yang terkumpul juga akan sangat luar biasa. Hal ini akan menjadikan roda perekonomian berputar semakin cepat dan bukan tidak mungkin akan menyerap lebih banyak lagi tenaga kerja. Kabar baiknya, kita selaku investor juga akan semakin diuntungkan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun