"Produktivitas kerja bisa sangat dipengaruhi oleh cara pandang kita terhadap pekerjaan. Apakah kita sebatas menilaianya sebagai tempat mengeruk rupiah atau lebih dari itu yaitu sebagai sarana beribadah. Tindak lanjut keduanya akan sangat berbeda yang mana hal itu akan turut mempengaruhi cara kita dalam menginjakkan langkah selanjutnya."
Baru-baru ini ada seorang rekan yang bercerita perihal situasi kerjanya dimana ia harus turun shift dari jadwal semula yang sudah ditetapkan. Ia yang sebelumnya berada di shift 3 untuk sementara waktu harus mengikuti jadwal kerja shift sebelumnya.Â
Sebagai informasi, jam kerja dari shift 1 pekerjaan dimulai pada pukul 07.00 WIB dan berakhir pada pukul 15.00 WIB. Sementara shift 2 dimulai dari jam 15.00 WIB sampai dengan jam 23.00 WIB.Â
Dan untuk shift 3 sendiri berlangsung dari pukul 23.00 WIB hingga pukul 07.00 WIB. Dengan turun sihiftnya para pekerja dari shift 3 ke shift 2 serta sebagian dari shift 2 yang mesti turun ke shift 1 maka artinya shift 3 mengalami kekosongan.Â
Kebijakan tersebut dilakukan oleh atasan rekan tadi dengan pertimbangan adanya kebutuhan perihal rencana inspeksi mendadak (sidak) para petinggi perusahaan tersebut dalam waktu dekat sehingga beberapa aktivitas mesti dituntaskan dengan segera.Â
Selain itu, terkait mengapa shift 3 yang diturunkan ke shift sebelumnya adalah karena adanya indikasi atau lebih tepatnya kecurigaan perihak rendahnya produktivitas kerja orang-orang yang berada di shift 3 tersebut.Â
Fenomenanya bukan menjurus pada siapa-siapa saja yang tidak produktif dalam bekerja, melainkan mereka yang bekerja di shift 3 paling rentan menunjukkan kinerja kurang memuaskan dibandingkan shift yang lain.
Kecurigaan sang atasan berawal dari tidak tuntasnya beberapa pekerjaan yang sudah ditargetkan sebelumnya. Kemudian ada juga rekaman kamera pengawas (CCTV) yang menyorot beberapa pekerja terlihat tengah bersantai-santai dalam cukup banyak periode jam kerja mereka.Â
Bagaimanapun juga, shift 3 dengan jam kerja yang umumnya merupakan waktu untuk beristirahat dan tidur nyenyak memang menyajikan tantangan tersendiri bagi para pekerja yang harus melewati waktu tersebut dengan menjalani pekerjaan seperti di siang hari.Â
Kondisi fisik seseorang tentu akan sangat berbeda dikala malam hari dibandingkan saat siang hari. Bahkan beberapa hormon tertentu didalam tubuh mulai aktif bekerja dimalam hari tatkala jam istirahat seseorang.Â
Dengan "terbaliknya" waktu istirahat dan bekerja bukaan tidak mungkin hal itu akan mengusik cara kerja hormon dalam menunjang aktivitas tubuh.