Mohon tunggu...
Agil Septiyan Habib
Agil Septiyan Habib Mohon Tunggu... Freelancer - Esais; Founder Growthmedia, dapat Dikunjungi di agilseptiyanhabib.com

Plan, Create, Inspire

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Indonesia Butuh Presiden Militer, Ekonom, atau "Tukang" Mebel?

9 September 2020   07:33 Diperbarui: 9 September 2020   07:29 10567
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto Para Presiden Republik Indonesia | Sumber gambar : www.hops.id / The Indonesian Institute

Karier politik beliau yang luar biasa membuat banyak orang terkagum-kagum, terutama pada masa awal-awal kemunculannya. Hanya saja ketika periode berjalan tidak sedikit yang menaruh kekecewaan.

"Asal-usul" beliau yang "hanya" petugas partai hanyalah salah satu pemantik keraguan itu. Ditambah "skill" ala pengusaha mebel jikalau dijadikan rujukan mengelola negara sebesar Indonesia rasa-rasanya kurang pas. Sehingga tidak sedikit yang menganggap kepemimpinan beliau hanyalah mengandalkan pencitraan semu dan klaim kedekatan dengan akar rumput.

Kondisi pandemi yang masih terjadi di Indonesia ini jelaslah butuh penanganan yang tegas dan cepat. Bukan tindakan grusah-grusuh dan kontraproduktif antar satu kebijakan dengan kebijakan yang lain. Sang pemimpin tertinggi haruslah ia yang punya kredibilitas tinggi untuk menggiring kinerja bawahannya dalam satu komando yang terarah, jelas, penuh komitmen, dan sistematis.

Kebijakan maju mundur dan inkonsisten adalah gambaran lemahnya peran pemimpin. Percuma saja memiliki para menteri hebat apabila sang pemimpin tertinggi kurang cakap dalam mengarahkan.

Ibarat sekumpulan singa apabila dipimpin oleh seekor kambing maka para singa itu hanya akan mengembik saja dan kehilangan aumannya. Sehingga setiap pemimpin mestilah bisa menjadi singa yang layak dijadikan panutan para anak buahnya untuk bekerja penuh dedikasi.

Tidak masalah apapun latar belakang sang pemimpin, militer, ekonom, teknokrat, bahkan pengusaha mebel, dan petani sekalipun tetap berhak memimpin bangsa besar ini asalkan memiliki sikap yang tepat sebagai pemimpin.

Mampu menjadi singa yang memimpin armadanya, menunjukkan auman sehingga meskipun anak buahnya "kambing" sekalipun tetap bisa mengaum lantang hingga ke negeri seberang. 

Salam hangat,
Agil S Habib

Refferensi:
[1]; [2]

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun