Bocah Mabuk Itu Bukan "Boboho", Sangat Tidak Lucu!

Sebuah unggahan video di media sosial (medsos) baru-baru ini viral yang isinya menayangkan seorang bocah berusia sekitar 4 tahun diberi minuman keras (miras) oleh seorang dewasa hingga kemudian bocah tersebut berjalan sempoyongan dan terjatuh. Apa yang ditunjukkan oleh bocah yang menurut beberapa informasi berada di wilayah Bone Sulawesi Selatan itu sekilas mungkin terlihat lucu. 

Melihat anak kecil berjalan gontai dengan wajahnya ingusan dan polos. Seperti halnya ketika kita menyaksikan film "Boboho" yang legendaris itu tatkala si bocah jago silat partner Boboho bertarung seru menggunakan jurus mabuk melawan musuh-musuhnya. Lucu dan seru sekali melihatnya. Namun berbeda sekali dengan kasus bocah ini. Bukannya lucu, malah justru miris melihatnya.

Segenap elemen terkait tentu harus bersikap tegas terhadap peredaran video ini. Unggahan video tersebut adalah contoh buruk yang tidak semestinya beredar luas di masyarakat karena dikhawatirkan ada orang lainnya yang juga tidak bertanggung jawab terinspirasi untuk membuat video serupa atau bahkan lebih ekstrem. 

Pembuat video itu mesti diusut dan konten serupa mesti diperketat peredarannya. Lebih lanjut, si pencecok miras kepada bocah tersebut harus diberikan hukuman sepadan. Tidak cukup sekadar teguran atau hujatan. Mesti ada langkah nyata yang bisa memberikan efek jera kepada si pelaku.

Sebagian orang mungkin menilai tingkah bocah mabuk itu lucu untuk disaksikan. Namun tidakkah kita membayangkan betapa buruk efek kesehatan yang mesti diterima bocah tersebut. 

Lebih mengkhawatirkan lagi apabila si bocah sampai ketagihan menenggak minuman jahanan tersebut di hari-hari kehidupannya yang akan datang. Membuat seorang anak kecil tidak berdosa kecanduan miras sungguh sangat tidak bertanggung jawab. Sebuah tindakan yang bisa dibilang semena-mena.

Si pelaku yang menyodorkan miras itu mungkin berniat iseng atau sekadar lucu-lucuan mencecoki anak kecil dengan miras miliknya. Namun saya pribadi menegaskan bahwa hal itu sangat tidak lucu. Itu adalah tindakan kejam dan juga memalukan. Apalagi kalau semua itu dilakukan sebatas mencari sensasi semata. Sungguh sangat keterlaluan.

Sedangkan bagi kita yang pernah menyaksikan unggahan video tersebut alangkah lebih baik untuk tidak menyebarluaskannya lagi. Hal ini sebagai bentuk tanggung jawab kita untuk mencegah penyebarluasan konten sampah semacam itu. Ketimbang menyebarluaskannya lagi, lebih baik buat petisi atau syukur-syukur melaporkannya kepada aparat berwajib agar segera melakukan tindakan tegas mengusut aksi tersebut.

Salam hangat,

Agil S Habib

Refferensi :

[1]