Omaswati atau komedian yang terkenal dengan nama panggilan Omas kemarin telah berpulang untuk selama-lamanya. Omas didiagnosis menderita sakit paru-paru dan juga diabetes yang membuat kondisinya terus menurun beberapa waktu terakhir. Kemunculannya di layar kaca pun sudah hampir tidak pernah terlihat dalam periode yang cukup lama.
Kini, komedian yang tampil dengan kekhasan pada banyolan ceplas-ceplos dan juga "tampang" uniknya itu sudah tidak akan bisa kita saksikan lagi. Almarhumah wafat dengan meninggalkan kisah yang luar biasa sebagai seorang selebritis.Â
Kesuksesan karirnya diraih dengan cara yang hebat. Meniti karir dari seorang pemain lenong dan terus melejitkan karirnya hingga menjadi salah satu pelawak papan atas tanah air.
Almarhumah Omas adalah sebuah representasi dari sosok artis yang tidak menjual tampang atau paras wajah guna meraih kesuksesannya. Paras beliau sangat biasa-biasa saja dan mungkin bagi sebagian orang dianggap tidak menarik. Berbeda jauh dengan kebanyakan artis pendatang baru yang umumnya menampilkan wajah bening.Â
Namun justru di situlah terletak sisi keunggulan Omas. Tampilannya memang sangat biasa tapi memiliki karakteristik yang berbeda dibanding artis kebanyakan.
Terkadang sosok Omas menjadi guyonan rekan-rekan saya semasa kuliah dulu. Hal ini terkait wajah beliau yang memang benar-benar khas Omas "banget". Meskipun dengan "casing" seperti itu, tapi kesuksesan beliau di jagad hiburan tanah air sudah tidak perlu diragukan lagi.
Beberapa stasiun televisi sudah sering mempergunakan jasanya sebagai artis, dan tentunya dengan bayaran yang tidak sedikit. Dan lebih hebatnya lagi, Omas termasuk memiliki karir yang awet di dunia komedi tanah air.Â
Seandainya beliau masih sehat, bukan tidak mungkin banyolan-banyolannya masih akan terus menghiasi layar kaca atau menampilkan vlog kreatif seperti beberapa artis ternama lain.
Omas seolah ingin mengatakan kepada khalayak bahwa tampang bukanlah modal utama untuk meraih sukses dalam karir keartisan. Apabila seseorang memiliki tekad yang kuat maka jalan untuk menuju kesana akan terbuka lebar.
Saudara almarhumah Omas, Mandra, mengatakan bahwa Omas merupakan sosok yang mandiri dan tidak mudah mengeluh. Termasuk dengan kondisi penyakit yang dideritanya beberapa waktu belakangan.Â
Sikap beliau merepresentasikan apa yang seharusnya dimiliki oleh para artis. Satu hal lain yang menurut saya membuat beliau begitu berbeda adalah pesona yang "murni" sebagai penghibur. Bukan pesona karena "menjual" wajah seperti artis yang belakangan ini marak disebutkan terlibat dalam jaringan prostitusi.
Menonton Omas beraksi hanya akan memicu gelak tawa dan jauh dari pikiran "nakal". Coba bandingkan ketika seseorang, terutama kaum pria, menyaksikan penampilan dari Hana Hanifah atau Vanesha Angel.Â
Pikiran sebagian penonton mungkin akan berimajinasi dan berfantasi liar karenanya. Terlebih setelah merebaknya pemberitaan negatif tentang sosok-sosok tersebut. Syahwat seseorang bisa jadi bergejolak jika beberapa nama terkahir itu muncul di layar kaca.
Dunia hiburan tanah air pasti berduka kehilangan salah seorang penghibur hebat. Penghibur yang jauh dari kesan menjual syahwat. Penghibur yang tidak serakah menghimpun kekayaan melalui cara-cara "haram" seperti artis-artis "cantik" bertarif mahal itu.Â
Artis-artis yang suka mencari seseran penghasilan dari hasil menjual tampang dan tubuhnya kepada para hidung belang berkantong tebal. Status artis mereka hanya menjadi "kemasan" agar bisa mengeruk keuntungan dari jalan pintas yang jauh dari kata terhormat.Â
Bukan sajian hiburan tulus yang mereka tampilkan. Justru sebuah kenaifan bahwa karir mereka sebenarnya tidak ada apa-apanya dibanding sensasi yang mereka buat.
Semoga dunia hiburan tanah air tidak semakin dipenuhi dengan artis-artis yang bisanya menjual tampang tapi miskin kualitas. Justru mencari sensasi dan bergelut pada dunia prostitusi. Karena bagaimanapun juga para artis akan selalu menjadi figur contoh bagi orang-orang yang mengidolakan mereka dan menjadi panutan keteladanan.
Semakin rusaknya pergaulan anak-anak muda masa kini bukan tidak mungkin sebagian diantaranya merupakan andil dari para artis "bobrok" yang sering tampil di muka publik.Â
Artis tidak semata dicontoh dari perannya, tapi juga dalam hal kehidupan nyatanya. Dalam hal ini hidup yang tidak neko-neko dan bersahaja seorang Omas patut ditiru para artis masa kini. Status terkenal tidak lantas membuat seseorang menjadi "gila" harta dan lantas menampilkan diri secara berlebihan.
Selamat jalan Omas. Semoga Anda mendapatkan tempat terbaik disisi-Nya. Amin.
Salam hangat,
Agil S Habib
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H