Menonton Omas beraksi hanya akan memicu gelak tawa dan jauh dari pikiran "nakal". Coba bandingkan ketika seseorang, terutama kaum pria, menyaksikan penampilan dari Hana Hanifah atau Vanesha Angel.Â
Pikiran sebagian penonton mungkin akan berimajinasi dan berfantasi liar karenanya. Terlebih setelah merebaknya pemberitaan negatif tentang sosok-sosok tersebut. Syahwat seseorang bisa jadi bergejolak jika beberapa nama terkahir itu muncul di layar kaca.
Dunia hiburan tanah air pasti berduka kehilangan salah seorang penghibur hebat. Penghibur yang jauh dari kesan menjual syahwat. Penghibur yang tidak serakah menghimpun kekayaan melalui cara-cara "haram" seperti artis-artis "cantik" bertarif mahal itu.Â
Artis-artis yang suka mencari seseran penghasilan dari hasil menjual tampang dan tubuhnya kepada para hidung belang berkantong tebal. Status artis mereka hanya menjadi "kemasan" agar bisa mengeruk keuntungan dari jalan pintas yang jauh dari kata terhormat.Â
Bukan sajian hiburan tulus yang mereka tampilkan. Justru sebuah kenaifan bahwa karir mereka sebenarnya tidak ada apa-apanya dibanding sensasi yang mereka buat.
Semoga dunia hiburan tanah air tidak semakin dipenuhi dengan artis-artis yang bisanya menjual tampang tapi miskin kualitas. Justru mencari sensasi dan bergelut pada dunia prostitusi. Karena bagaimanapun juga para artis akan selalu menjadi figur contoh bagi orang-orang yang mengidolakan mereka dan menjadi panutan keteladanan.
Semakin rusaknya pergaulan anak-anak muda masa kini bukan tidak mungkin sebagian diantaranya merupakan andil dari para artis "bobrok" yang sering tampil di muka publik.Â
Artis tidak semata dicontoh dari perannya, tapi juga dalam hal kehidupan nyatanya. Dalam hal ini hidup yang tidak neko-neko dan bersahaja seorang Omas patut ditiru para artis masa kini. Status terkenal tidak lantas membuat seseorang menjadi "gila" harta dan lantas menampilkan diri secara berlebihan.
Selamat jalan Omas. Semoga Anda mendapatkan tempat terbaik disisi-Nya. Amin.
Salam hangat,
Agil S Habib