Efek Domino
Bagaimanapun antara apa yang dialami oleh NF dan kejahatannya adalah dua hal yang berbeda. NF menjadi korban perkosaan orang terdekat, dan kemudian NF menjadi pelaku pembunuhan balita. Apa yang dialami NF tentu sangat memilukan. Tapi tindakan NF membunuh bocah juga sangat tidak bisa dimaafkan.Â
NF menjadi korban pada satu sisi. Dan NF juga menjadi pelaku pada sisi yang lain. Kasus ini harus dituntaskan dalam ranah yang berbeda. Maksudnya, pelaku yang memperkosa NF harus dihukum sesuai aturan yang berlaku sesuai tindak kejahatan yang mereka lakukan. Dan NF juga mesti mendapatkan ganjaran atas tindakannya menghilangkan nyawa bocah. NF harus mendapatkan keadilannya. Demikian juga mereka yang kehilangan si balita juga mesti mendapatkan keadilan serupa dari NF.
Belakangan ini masih cukup sering ditemui anak-anak yang menjadi korban kekerasan seksual orang terdekat. Mereka harus menanggung beban yang begitu berat di sisa kehidupannya. Sesuatu yang berharga dari dirinya direnggut secara paksa oleh orang-orang yang semestinya melindungi dan mengayominya. Mereka yang mampu melewati periode buruk itu mungkin akan bangkit untuk menjalani sisa hidupnya.Â
Tapi sebagian yang lain bisa jadi semakin terpuruk dan berbuat sesuatu yang merugikan dirinya sendiri dan juga orang lain. Bunuh diri, membunuh orang lain, atau melakukan hal lain yang sama berbahayanya.Â
Ternyata efek dari sebuah tindak kekerasan seksual tidak hanya sebatas merusak masa depan si korban dalam artian mahkota berharganya terenggut. Tetapi ia juga bisa memicu tindakan lain yang merembet pada kerugian terhadap orang yang lainnya lagi. Jika sudah semikian, maka apa yang harus kita perbuat?
Salam hangat,
Agil S HabibÂ
Refferensi :
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H