Mohon tunggu...
Agil Septiyan Habib
Agil Septiyan Habib Mohon Tunggu... Freelancer - Esais; Founder Growthmedia, dapat Dikunjungi di agilseptiyanhabib.com

Plan, Create, Inspire

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Artikel Utama

Penanganan Covid-19 Bukanlah Kompetisi Antar Negara, Pak Presiden!

6 Mei 2020   15:02 Diperbarui: 7 Mei 2020   07:54 1813
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hingga saat ini bisa dikatakan belum ada satupun negara yang benar-benar merdeka dari virus corona COVID-19. Paling banter mungkin hanya berhasil menekan laju persebaran dan menghindarkan jatuhnya korban meninggal dunia. 

Satu-satunya kunci untuk mengakhiri laju pandemi ini adalah ditemukannya vaksin antivirus yang bisa menghapus laju persebaran virus di seluruh dunia. Padahal COVID-19 sendiri saat ini sudah bermutasi hingga beberapa kali yang membuatnya semakin rumit untuk diatasi. 

Segala cara ditempuh dan berbagai riset digalakkan untuk sesegera mungkin menemukan vaksin yang diharapkan itu. 

Negara-negara maju dan berkembang berlomba-lomba untuk menjadi yang terdepan dalam menghasilkan obat penawar yang diharapkan mampu menyembuhkan dunia dari pandemi ini. Meski hingga saat itu semua usaha masih jauh panggang dari api.

Semua orang ingin pandemi ini berakhir secepat mungkin. Kalau bisa hari ini juga. Bahkan pemerintah menargetkan bulan Juli 2020 nanti kondisinya sudah kembali bersahabat untuk beraktivitas. 

Jajaran pemerintahan yang dikomandoi oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) sudah mengikrarkan diri untuk fokus merealisasikan target tersebut. Sebuah dedikasi yang sangat patut diapresiasi. 

Lebih jauh, Presiden Jokowi menegaskan bahwa negara yang menjadi pemenang dalam situasi sekarang ini adalah negara yang berhasil mengatasi COVID-19.

Tentunya dalam situasi pandemi COVID-19 negara yang berhasil mengatasi ancaman viruslah pemenangnya. Memenangi "peperangan" terhadap virus, dan bukan memenangi kontestasi antar negara tentang siapa yang terdepan atau paling cepat dalam menuntaskan pandemi COVID-19 di negaranya masing-masing. Hal ini merupakan penegasan bahwa seluruh negara di dunia semestinya bersinergi satu sama lain. 

Jika sebuah negara berhasil menekan laju persebaran virus, maka hendaknya mereka berkenan membagi strateginya kepada negara lain. Begitupun seandainya ada salah satu negara yang berhasil menemukan obat serta antivirus COVID-19, hal itu juga sebaiknya bisa disebar luas ke seluruh dunia. 

Dalam situasi semacam ini yang paling dibutuhkan adalah sinergi. Mengingat COVID-19 menyebar menembus batas bangsa dan negara. Sehingga upaya penanggulangannya pun harus melibatkan peran serta secara aktif seluruh negara. Bukan sekadar cari aman untuk negara masing-masing dan membiarkan negara lainnya sengsara.

Sejauh pandemi COVID-19 berlangsung, negara seperti China digadang-gadang sudah memiliki beberapa jenis obat penyembuh COVID-19. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun