Mohon tunggu...
Agil Septiyan Habib
Agil Septiyan Habib Mohon Tunggu... Freelancer - Esais; Founder Planmaker99, dapat Dikunjungi di agilseptiyanhabib.com

Think Different, Create Excellent

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Apa yang Belum Dilakukan Jokowi dalam Menangani Covid-19 di Indonesia?

14 April 2020   15:10 Diperbarui: 14 April 2020   15:43 274
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Presiden Jokowi | Sumber gambar : www.wartaekonomi.co.id

Arab Sadi bahkan mewacanakan penundaan ibadah haji. Seperti halnya beberapa waktu terakhir Masjidil Haram tertutup aksesnya oleh karena menghindari ancaman COVID-19. Semua masih belum menemukan jalan keluarnya masing-masing. Semua masih berkutat dalam satu kubangan masalah yang sama.

Pernyataan dari politikus Partai Demokrat, Andi Arief, yang mengatakan bahwa Jokowi hanya "pura-pura" bekerja mungkin ada benarnya tapi tidak sepenuhnya tepat.

Sekalipun presidennya SBY atau mungkin Prabowo kemungkinan pasti akan kalangkabut menghadapi situasi semacam ini. Situasi yang sangat jauh berbeda dengan pengalaman perjalanan bangsa ini. 

Setidaknya pasca kemerdekaan. Paling mendekati mungkin kasus pandemi yang terjadi lewat seabad silam, yaitu Flu Spanyol yang terjadi pada kisaran tahun 1918.

Dengan kompleksitas yang terjadi saat ini, sepertinya COVID-19 jauh lebih "unggul" dibandingkan Flu Spanyol dalam menciptakan dampak sosial, ekonomi, dan budaya. Kali ini semua terjadi selaras dengan zaman yang serba cepat. Bahkan rantai penularan virus pun mengikuti tren serupa.

Jalan Keluar

Lantas apa yang mesti kita perbuat sekarang? Langkah apa yang bisa mengupayakan akhir dari pandemi ini? Lockdown? PSBB yang lebih tegas? Atau yang lain. Lockdown belum benar-benar ampuh menumpas COVID-19. Paling tidak itulah yang kita saksikan di beberapa negara. 

Mungkin jalan keluarnya hanya ada dua. Pertama, Sang Maha Kuasa "berbaik hati" mengangkat virus ini dari muka bumi. Kedua, berharap segera ditemukannya vaksin anti virus untuk COVID-19.

Semua orang tentu berharap bahwa jalan pertama yang akan terjadi. Tanpa susah payah. Semua kembali seperti semula. Tapi sayangnya, dunia tidak berjalan sesederhana itu. Ada ujian, cobaan, kerja keras, dan usaha. 

Tidak akan berubah nasib suatu kaum sebelum kaum itu berusaha merubah nasibnya sendiri. Kebaikan hati Sang Pencipta perlu kita upayakan. Lalu tidak cukupkah upaya yang selama ini dilakukan? Mari kita tanyakan hal ini pada diri kita masing-masing.

Pemerintah mungkin perlu lebih giat mendorong riset yang mengupayakan penemuan vaksin antivirus COVID-19. Biarpun hal itu sebenarnya sudah dilakukan, namun hasilnya memang tidak bisa secara instan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun