Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump berhasil lolos dari upaya pemakzulan yang dilayangkan kepadanya pasca adanya "perlindungan" dari suara mayoritas anggota kongres yang memutuskan bahwa dirinya tidak bersalah atas tuduhan penyalahgunaan kekuasaan dan menghalangi kongres AS.Â
Dari perbandingan suara senat sebanyak 53 -- 47 untuk keunggulan Partai Republik, 48 diantaranya menyatakan bahwa Trump bersalah atas tuduhan yang diberikan sedangkan 52 sisanya menyatakan bahwa Trump tidak bersalah. Semua senator dari Partai Demokrat bulat satu suara menyatakan sikapnya bahwa Presiden Trump harus dimakzulkan.Â
Sedangkan dari Partai Republik ada satu sosok yang "membelot" dari sikap partainya dan memilih menyatakan bahwa Trump bersalah, khususnya atas tuduhan penyalahgunaan kekuasaan dimana Trump dianggap melakukan penundaan penyerahan bantuan militer AS untuk Ukraina sampai Presiden UkrainaVolodymyr Zelensky setuju untuk menyelidiki Joe Biden yang tidak lain adalah rival politik dari Donald Trump.
Siapa sosok senator Partai Republik yang seorang diri dengan berani melawan Trump dalam sidang pemakzulan presiden AS ke-45 itu? Apa latar belakang yang dimilikinya sehingga ia tampak begitu tegas dan gigih mempertahankan pandangannya yang melawan arus pandangan senator lain dari partainya sendiri?Â
Padahal ia sendiri tahu bahwa dirinya akan mendapatkan banyak penentangan dari kolega satu partainya pun juga Presiden Trump dan segenap pendukungnya. Akan tetapi semua itu tidak menghalanginya untuk bersikap sebagaimana yang ia yakini. Sosok ini bernama Mitt Romney, Senator dari Utah.
Politisi Religius
Selama ini mungkin kita hampir tidak pernah mendengar tentang siapa itu Mitt Romney. Ketika membicarakan soal AS, barangkali kita hanya terpaku pada beberapa nama saja. Wajar, mengingat AS bukanlah negara kita. Namun dibalik keasingan kita terhadap sosoknya, Mitt Romney sebenarnya merupakan seorang senator yang cukup populer di negerinya.
Sebelum memasuki dunia politik, Romney adalah seorang pebisnis sukses dengan mendirikan sebuah perusahaan bernama Bain Capital, salah satu perusahaan investasi terkemuka di AS. Romney mengubah arah bisnisnya yang sebelumnya di bidang investasi menjadi sebuah perusahaan konsultan manajemen internasional.Â
Pada tahun 1999, Romney sempat menjabat sebagai Presiden Komite Salt Lake untuk Olimpiade Musim Dingin 2002. Sebuah jabatan yang kelak membawanya menduduki posisi penting sebagai Gubernur Massachussets untuk periode 2003 hingga 2007. Prestasinya cukup mentereng sebagai gubernur, salah satunya yaitu mampu menghapus defisit anggaran daerahnya hingga US$ 3 miliar.Â
Namun meski memiliki prestasi mumpuni, Romney tidak berminat untuk mencalonkan diri lagi sebagai Gubernur Massachussets periode berikutnya. Hingga pada tahun 2008 ia didapuk untuk menjadi salah satu nominator calon presiden AS untuk pemilihan umum tahun 2008. Hanya saja ia kalah bersaing dengan senator John McCain.Â
Akan tetapi pada tahun 2011 ia kembali menyatakan dirinya sebagai kandidat presiden dari Partai Republik setelah unggul suara cukup banyak dalam pemilihan internal partai. Meski pada tahun 2012 ia kalah oleh Barack Obama dalam pemilihan presiden AS, tetapi perjalanan karir politiknya tergolong luar biasa.