Mohon tunggu...
Agil Septiyan Habib
Agil Septiyan Habib Mohon Tunggu... Freelancer - Esais; Founder Growthmedia, dapat Dikunjungi di agilseptiyanhabib.com

Plan, Create, Inspire

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

3 Prinsip "Powerful" untuk Menggapai Jabatan Idaman

21 Januari 2020   14:41 Diperbarui: 21 Januari 2020   16:10 126
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Menapaki tangga kesuksesan | Ilustrasi gambar: pixabay.com

Sekilas mari kita perhatikan anak sekolahan atau anak kuliahan. Mereka mendapatkan jatah waktu belajar yang sama, guru yang sama, bahan ajar yang sama. Akan tetapi sebagian ada yang naik kelas dan beberapa gagal. Sebagian ada yang menduduki ranking 1, tetapi sebagian yang lain tidak masuk 10 besar. 

Apa yang membedakannya? Kita mungkin bisa menilainya dari semangat belajar, bisa juga dari sisi fokus tidaknya mereka menerima materi, dan lain sebagainya. Tetapi poin penting yang ingin saya utarakan disini adalah terkait peranan dari Self Performance (SP) pada masing-masing orang. 

SP adalah menyangkut kemampuan seseorang dalam mengoptimalkan setiap waktu dan kesempatan yang ia miliki dengan sebuah upaya penuh kesungguhan hingga memberikan hasil terbaik. 

Ada cukup banyak orang yang menambah waktu belajar, ada yang melebihkan jam kerjanya di kantor, dan sejenisnya. Akan tetapi dibalik waktu "tambahan" itu ternyata hanya diisi oleh sesuatu yang biasa-biasa saja. Tidak ada effort lebih untuk mengoptimalkan waktu tersebut.

Malcolm Gladwell dalam buku Outlier menjelaskan tentang prinsip 10.000 jam. Bahwa mereka yang sukses luar biasa adalah sosok-sosok yang mampu melewati waktu "magis" 10.000 jam. Akan tetapi sebenarnya prinsip 10.000 jam ini hanya terafiliasi dengan aspek SA atau Self Availability. Ia lebih terkait dengan sisi kuantitas waktu, bukan kualitas dari pemanfaatan waktu. 

Terkait dengan hal ini Daniel Goleman dalam buku Focus memberikan penjelasan lebih rinci bahwa prinsip 10.000 jam ini juga harus didukung oleh fokus yang tinggi terhadap sebuah upaya kinerja. Percuma saja berlatih dan mengasah diri apabila pikiran terbang kemana-mana. Fokus harus tercurahkan sepenuhnya terhadap latihan yang sedang kita jalani. Apapun konteks dari latihan itu. SP menekankan pentingnya kesungguhan dalam menjalani sesuatu sehingga diperoleh hasil yang benar-benar sepadan dengan waktu yang dialokasikan.

Kombinasi SA dan SP sepertinya sudah lebih dari cukup untuk menghasilkan output yang luar biasa. Namun ada berapa banyak orang diluar sana yang memiliki karir gemilang tetapi justru menjadi rakus dan serakah? Kalau kita sering memperhatikan pemberitaan media masa perihal koruptor yang ditangkap KPK maka kita akan mendapati bahwa mereka ada para pribadi yang tidak bodoh. Mereka adalah sosok-sosok yang ulet, tekun, dan kompeten di bidangnya. Akan tetapi hal itu sebenarnya masih menyisakan celah yang harus ditutupi. 

SA dan SP harus disempurnakan oleh astu aspek lagi yang bernama Self Quality (SQ) atau kualitas diri. SQ adalah tentang integritas yang dimiliki oleh seseorang. Dalam hal ini ada empat sifat yang menjadi landasan dari SQ, yaitu Kejujuran (shiddiq), Menyampaikan (tabligh), Terpercaya (amanah), dan Cerdas (fathonah). Empat sifat mulia ini adalah dasar untuk menjadi pribadi yang luar biasa.

Sebuah survei dunia yang dilakukan oleh pakar kepemimpinan menempatkan kejujuran pada urutan tertinggi dari sifat yang mesti dimiliki oleh CEO. Sifat ini mengalahkan sifat-sifat lain untuk menjadi syarat mutlak menjadi pemimpin yang berhasil. Bagaimanapun juga adalah penting memiliki sifat jujur. Sesuatu yang barangkali telah hilang dari diri pejabat publik yang tersangkut perkara korupsi di negeri ini.

Selain kejujuran, menyampaikan apa yang dimandatkan kepada kita adalah suatu keharusan. Tidak mengurangi atau melebih-lebihkan. Sehingga semua informasi tersampaikan dengan sebagaimana mestinya. Hal ini akan memperlancar jalinan komunikasi dan informasi yang akhirnya akan menguntungkan semua pihak.

Seseorang yang layak menduduki jabatan tinggi dalam suatu pekerjaan pastilah mereka yang dipercaya oleh sang pemberi mandat. Sebuah kepercayaan tidak datang dengan sendirinya, melainkan harus dipupuk dan diupayakan. Track record kita akan berbicara perihal siapa diri kita yang sebenarnya. Apa yang kita lakukan di masa lalu akan menjadi referensi terhadap penilaian diri kita kedepan. Oleh karena itu penting kiranya untuk melatih sifat ini dari waktu ke waktu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun