Rumah-rumah yang dibangun selama beberapa tahun belakangan ini memiliki kecenderungan "unik" yang berbeda bila dibandingkan dengan rumah "zaman dahulu". Salah satunya yaitu terkait pemasangan soket atau yang lebih dikenal dengan sebutan "colokan" listrik. Rumah-rumah zaman dulu cenderung memasang soket pada ketinggian sekitar 100 - 150 cm dari lantai rumah.
Namun rumah-rumah masa kini memiliki kecenderungan yang berbeda yaitu memasangnya pada posisi rendah dengan ketinggian hanya sekitar 30 cm dari lantai. Perbedaan ini barangkali dimaksudkan untuk mengakomodasi kebiasaan orang-orang saat ini yang lebih suka "lesehan" ketika mengoperasikan perangkat elektronik seperti handphone / smartphone, laptop, dan sejenisnya. Sesuatu yang di zaman dulu belum kita kenal, sehingga perkara pemasangan soket pun dibuat pada posisi cukup tinggi.
Soket atau colokan yang dipasang rendah memang memberikan sisi kenyamanan pemilik rumah kala mengoperasikan beberapa perkakas elektronik. Akan tetapi ada satu hal yang penting untuk kita perhatikan selaku pemilik rumah terkait pemasangan soket rendah ini, yaitu keamanan anak-anak. Bagi sebuah keluarga yang memiliki anak kecil harus menaruh kewaspadaan tinggi perihal peletakan lokasi soket ini.
Anak-anak memiliki sisi penasaran yang cukup tinggi terhadap lubang kecil seperti soket, sehingga tidak jarang mereka pun memasukkan jari mungilnya ke lubang soket tersebut. Hal ini tentu berbahaya mengingat arus listrik mengalir disana. Tersetrum adalah potensi bahaya terbesar yang bisa dialami oleh anak-anak tersebut. Ketika anak-anak itu tengah bersama kita saja masih mengharuskan diri kita untuk waspada kalau-kalau mereka melakukan aksi "jahil" memasukkan jari ke lubang soket, apalagi ketika anak-anak tersebut sedang bermain tanpa penjagaan orang dewasa.
Seorang rekan saya bahkan sampai berbuat cukup ektrem terkait proteksi anak-anaknya terhadap soket listrik ini. Setiap kali berkunjung ke rumah saudara-saudaranya ia selalu membawa lakban sebagai antisipasi untuk menutup lubang soket jikalau letaknya berada dalam jangkauan anak kecil. Tentunya hal itu ia lakukan dengan terlebih dahulu meminta izin kepada sang pemilik rumah.
Hal ini ia lakukan agar sang anak tidak sampai memainkan lubang soket beraliran listrik tadi. Seorang rekan lainnya bahkan ada yang pernah bertindak "keras" kepada anaknya yang sedang memainkan soket listrik ini. Ia mendorong anaknya dengan cukup keras dari posisinya yang tengah memainkan jari-jari di lubang soket. Terkesan kasar, namun hal itu jauh lebih baik daripada sang anak tersengat aliran listrik.
Kita yang sudah memiliki buah hati dengan rumah hunian yang mana posisi soket berada dalam jangkauan anak-anak membuat kita harus memiliki kewaspadaan tinggi. Apa yang dilakukan rekan saya tadi dengan menutup lubang soket menggunakan lakban adalah salah satu tindakan preventif yang patut untuk ditiru.
Namun bisa jadi ketika kita tengah butuh menggunakan soket tadi membuat kita kesulitan karena harus "mengupas" lakban yang sudah tertempel. Cara lebih baik yang baragkali bisa ditempuh adalah dengan membeli pengaman khusus soket yang bisa dibuka tutup sesuai kebutuhan. Hanya saja kita harus mempertimbangkan penutup soket itu haruslah tidak mudah dilepaskan oleh anak-anak sehingga tetap memiliki sisi keamanan yang tinggi. Jadi bukan sekadar penutup saja.
Selain itu, kita juga bisa memilih design soket yang kiranya menyulitkan anak-anak untuk memasukkan jari-jarinya. Meskipun bisa saja anak-anak menggunakan "alat bantu" seperti kawat untuk "mengorek-ngorek" lubang soket tersebut. Bagaimanapun juga sangat penting bagi para orang tua untuk selalu mengawasi anak-anaknya agar tidak berada dalam bahaya.
Mungkin sedikit ribet. Tetapi hal itu setidaknya lebih memberikan rasa aman khususnya bagi anak-anak. Barangkali hal ini juga perlu diperhatikan oleh para developer perumahan yang saat ini memiliki "kebiasaan" meletakkan soket pada posisi rendah. Apabila memungkinkan seharusnya pembeli rumah dari para developer tersebut melakukan request khusus terkait pemasangan soket listrik ini. Semoga anak-anak kita selalu diberikan perlindungan oleh Sang Mahakuasa.