Mohon tunggu...
Agil Septiyan Habib
Agil Septiyan Habib Mohon Tunggu... Freelancer - Esais; Founder Growthmedia, dapat Dikunjungi di agilseptiyanhabib.com

Plan, Create, Inspire

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Apa Kabar "Dewi" dan "Dedi", Pak Wishnutama?

4 November 2019   09:42 Diperbarui: 4 November 2019   15:57 985
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Wishnutama, dalam momen serah terima jabatan | Sumber gambar: www.jawapos.com

Seorang tokoh motivator paling terkenal di dunia, Anthony Robbin, pernah mengatakan bahwa sumber daya atau modal terbesar yang dimiliki manusia adalah kreativitas. Apabila kita mampu mengoptimalkan potensi luar biasa ini, maka kita akan memiliki kesempatan yang lebih besar untuk menciptakan karya hebat dalam kehidupan ini. Sehingga kreativitas menjadi sangat penting untuk dilatih, dipupuk, dibina, dan diberdayakan agar mampu memberi manfaat besar bagi diri kita pribadi ataupun masyarakat luas.

Dalam hal ini kreativitas tidak hanya diperlukan untuk mencapai puncak karier, tetapi juga membangun sebuah peradaban yang menebarkan manfaat bagi banyak orang.

Arti penting kreativitas pada saat ini sepertinya sudah diakui sebagian besar kalangan. Terbukti negara kita memasukkan "unsur" kreativitas sebagai bagian penting yang memerlukan perhatian tersendiri. Saat ini pemerintah kita memiliki kementerian khusus yang diberi nama Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) dengan pimpinan barunya Bapak Wishnutama Kusubandrio.

Eks pelaku bisnis kreatif pertelevisian Indonesia yang mendapatkan mandat khusus dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk meningkatkan kreativitas di Indonesia melalui jabatan Menparekraf. Rekam jejak Wishnutama dalam dunia pertelevisian diakui banyak pihak telah menciptakan "label" kreatif pada dirinya. Terlebih pada saat acara Opening Ceremony Asian Games 2018 yang fenomenal kala itu di mana "Presiden Jokowi" melakukan aksi bak film aksi Hollywood. Sebuah aksi yang mengundang decak kagum ini adalah salah satu buah karya dari Wishnutama.

Potret sebagai sosok kreatif itulah yang mungkin diharapkan Presiden Jokowi bisa menular ke segala penjuru negeri ini. Sebagaimana kita tahu, pada saat debat kampanye calon presiden dan wakil presiden beberapa waktu lalu Pak Jokowi dan Kyai Ma'ruf "memperkenalkan" kepada publik terkait salah satu program andalan mereka yang diberi nama Desa Wisata (Dewi) dan Desa Digital (Dedi).

Harapan yang ditujukan agar desa-desa di seluruh pelosok negeri ini mampu menjadi lokomotif utama pembangunan di era modern. Tentunya visi ini patut diapresiasi mengingat hal itu memiliki potensi besar untuk memeratakan pembangunan di negeri ini.

Dewi dan Dedi adalah salah satu contoh bagaimana sebuah desa dikemas secara kreatif dan kondisi perekonomian "diserahkan" langsung kepada masyarakat di kalangan akar rumput. Potensi desa-desa di seluruh Indonesia tentu sangat beraneka ragam dan memiliki keunikan tersendiri. Hanya saja potensi itu mungkin masih belum banyak disadari.

Sehingga diperlukan pengarahan yang tepat agar masyarakat "menyadari" sendiri potensi besar apa yang mereka miliki. Salah satu contoh fenomenal tentang desa yang telah "menemukan" potensi besarnya itu adalah Desa Umbul Ponggok, di wilayah Kecamatan Polanharjo, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah.

Upaya kreatif aparat Desa Umbul Ponggok telah merubah wajah desa yang sebelumnya hanya berpenghasilan Rp 5 juta per tahun menjadi Rp 6,5 miliar per tahun (Kompas.com, 2016). Bahkan saat ini Desa Umbul Ponggok ini telah berkembang dengan sangat luar biasa dengan kreativitas-kreativitas di sektor lain. Sesuatu yang patut dicontoh oleh desa-desa lain seiring prestasi desa ini menjadi seorang "Dewi" yang sukses.

Nasib "Dewi" dan "Dedi"
Mengutip dari laman katadata.co.id, jumlah desa di seluruh Indonesia berdasarkan informasi Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2018 adalah sekitar 75.436 desa. Dari sekian banyak desa yang ada di Indonesia itu, berapa banyak desa yang namanya populer di telinga kita selain Desa Umbul Ponggok?

Barangkali ada yang menyebutkan nama Kampung Inggris di daerah Kediri, Jawa Timur. Atau mungkin ada yang menyebut Desa Penari yang terkenal dengan KKN mistisnya itu? Ya, sepertinya masih sangat sedikit desa-desa di Indonesia ini yang namanya dikenal luas terkait kreativitas yang dimilikinya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun