Kemarin (10/10) tiba-tiba muncul pemberitaan yang cukup mengagetkan dimana Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam), Wiranto, ditusuk oleh dua orang tidak dikenal saat melakukan kunjungan ke wilayah Pandeglang, Provinsi Banten.Â
Sepasang laki-laki dan perempuan yang disebut-sebut sebagai suami istri langsung diamankan aparat kepolisian yang saat itu tengah berada dilokasi kejadian. Meski motifnya sampai saat ini masih didalami lebih lanjut, tetapi peristiwa penusukan ini sudah cukup menghebohkan publik.
Ada berbagai analisa berseliwean di dunia maya menyoal sebab musebab kejadian ini dan mengapa Wiranto yang menjadi sasaran. Ada yang mengaitkan dengan keberadaan ISIS, meski ada juga yang menyebut hal ini sebagai bagian dari teori konspirasi.Â
Barangkali beberapa waktu ke depan juga akan muncul sangkaan bahwa aksi penusukan ini dilatarbelakangi oleh sikap keras Wiranto selaku pemerintah terhadap beberapa organisasi "garis keras" di tanah air. Entah seperti apa kebenarannya, yang pasti semua dugaan masih membutuhkan taraf pengujian lebih lanjut.
Aksi penusukan kepada Wiranto mungkin dilakukan oleh "warga biasa". Namun tidak sedikit yang memperkirakan bahwa ada dalang dibalik tindakan nekat tersebut. Dua pelaku yang telah diamankan oleh polisi tersebut begitu berani melakukan aksinya dimuka umum dengan penjagaan aparat keamanan yang cukup banyak.Â
Meskipun aksi mereka berhasil dilakukan, pada akhirnya mereka tidak berhasil meloloskan diri. Dengan kata lain, mereka hampir pasti tertangkap apabila menjalankan aksinya tersebut. Pertanyaannya, mengapa para pelaku ini demikian berani dan nekat?Â
Adakah kebencian mendalam dihati pelaku terhadap Wiranto? Ataukah ada orang dibalik layar yang demikian hebat persuasinya sehingga mampu menggerakkan pelaku untuk berbuat demikian?
Yang pasti, niatan pelaku untuk melukai Pak Wiranto telah berhasil. Beliau kini tengah terbaring di rumah sakit akibat luka tusukan. Apakah sang pelaku penusukan kini  sedang menyunggingkan senyuman atas "keberhasilan" tindakannya?Â
Atau barangkali diluar sana beberapa orang justru sedang mensyukuri peristiwa tragis ini. Barangkali Pak Wiranto selama menjalankan tugasnya sebagai Menkopolhukam banyak menghadirkan kekecewaan di sebagian masyarakat kita. Mungkin ada golongan-golongan tertentu yang "mangkel" kepada beliau.Â
Namun sebenci apapun kita kepadanya, hal itu tidak sepantasnya melahirkan tindakan anarki seperti aksi penusukan itu. Sungguh sangat disayangkan jikalau ada warga negara kita yang menjadi demikian pendendam dan sampai berbuat sesuatu yang melampaui batas.Â
Melukai bukanlah cara yang bijak untuk menyatakan ketidaksepahaman. Hal itu malah justru membuat pelakunya lebih buruk daripada orang-orang yang dianggapnya salah dan mengecewakan.