Mohon tunggu...
Agil Septiyan Habib
Agil Septiyan Habib Mohon Tunggu... Freelancer - Esais; Founder Growthmedia, dapat Dikunjungi di agilseptiyanhabib.com

Plan, Create, Inspire

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Permainan Tradisional, Hiburan "Tempo Doeloe" yang Semakin Terlupakan

9 Agustus 2019   11:46 Diperbarui: 9 Agustus 2019   12:38 565
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Masih ingat beberapa jenis permainan tradisional seperti bentengan, engklek, gobak sodor, patel lele, kasti, egrang dan lain-lain? Mungkin sebagian pembaca tidak terlalu familiar dengan beberapa nama tersebut. Namun bisa jadi hal itu disebabkan oleh perbedaan istilah saja. 

Permainan tradisional seperti bentengan, engklek, grobak sodor, atau kasti dulu begitu populer. Barangkali generasi 90-an merupakan generasi terakhir yang sempat menikmati "masa keemasan" dari beberapa jenis permainan ini. 

Sepulang sekolah, saat hari minggu atau libur sekolah, atau saat jam istirahat sekolah adalah waktu-waktu "terbaik" untuk menikmati permainan-permainan tradisional ini. 

Adu tangkas dan canda tawa menjadi bagian berharga dari permainan tradisional, yang menjadikannya sebagai salah satu momen berharga dalam hidup seseorang.

Perubahan zaman tidak terasa telah menjadikan permainan-permainan tradisional kita terasing, terlupakan, dan ditinggalkan oleh generasi masa kini. Sangat jarang atau bahkan hampir tidak ditemukan lagi anak-anak yang asyik dengan permainan tradisional. 

Mereka lebih akrab dengan gadget, smartphone, dan video game. Daripada memainkan permainan tradisonal bersama teman-teman sepantaran, anak-anak masa kini cenderung asyik dengan dirinya sendiri. 

Menikmati tontonan di youtube selama berjam-jam, dan tidak sedikit yang sudah terbiasa dengan media sosial seperti facebook, instagram, atau sejenisnya. Permainan tradisional seakan tidak memiliki daya pikat lagi untuk dimainkan.

Jika kita bandingkan antara permainan tradisional dengan permainan modern, sebenarnya permainan tradisional cenderung lebih variatif dan menantang untuk dimainkan. Tubuh banyak bergerak, otak ikut berfikir, dan emosi ikut terlibat. Sedangkan permainan modern cenderung membuat diri seseorang pasif bergerak, meski secara emosi atau berfikir juga ikut terlibat. 

Sehingga tidak mengherankan banyak anak-anak di era modern ini yang hidupnya lebih individualistis dan enggan bersosialisasi. Sangat jauh berbeda dibandingkan kehidupan anak-anak tempo doeloe.

Permainan Tradisional Mengajarkan Kearifan Lokal

Mungkin tidak sedikit dari kita yang beranggapan bahwa permainan tradisional sudah tergantikan peranannya oleh permainan modern dalam hal mengasah ketangkasan atau melatih kecerdasan berfikir seseorang. Memang anggapan ini ada benarnya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun