Mungkin ada yang menguasai satu bidang saja, barangkali ada juga yang mampu memahami dengan baik dua atau tiga jenis keilmuan yang berbeda-beda. Namun untuk menguasai semuanya sangatlah sulit. Dalam sudut pandang kita, ilmu pengetahuan yang kita pelajari mungkin kita anggap sebagai yang terbaik diantara yang lain.Â
Bisa jadi kita beranggapan bahwa keilmuan yang kita miliki merupakan pusat atau sentral dari semuanya, sedangkan yang lain hanyalah pendukung saja. Pandangan semacam ini perlu diluruskan karena pada dasarnya semua bidang keilmuan itu saling melengkapi satu sama  lain.Â
Orang-orang dengan latar belakang manajemen tidak boleh menganggap dirinya lebih jago daripada orang-orang berlatar belakang teknikal. Mereka yang berlatar pendidikan ekonomi, belum tentu lebih jago dalam urusan bisnis apabila dibandingkan dengan mereka yang berlatar pendidikan bahasa.Â
Sebagai contoh Jack Ma, ia adalah seseorang berlatar belakang guru bahasa Inggris namun kini berhasil menjadi pebisnis sukses mengalahkan orang-orang berlatar pendidikan bisnis lainnya.Â
Oleh karena itu tidak patut kiranya bagi kita memandang atau menganggap remeh orang lain dengan segala jenis latar belakangnya. Bagaimanapun juga kita tidak pernah tahu masa depan apa yang kelak akan terjadi pada masing-masing orang. Tugas kita adalah memberikan apresiasi terhadap keilmuan orang lain, dan respek terhadap mereka.
Kita memang harus bangga dengan pembelajaran yang kita lakukan, dengan kelimuan yang kita pelajari. Akan tetapi kita mesti tetap berpijak ke bumi seraya memandang dengan bijaksana bahwa luasnya dunia ini membutuhkan sumbangsih lebih dari sekadar apa yang kita miliki. Ada kemampuan serta keilmuan orang lain yang berbeda-beda yang juga dibutuhkan untuk mengelolanya.
Salam hangat,
Agil S Habib
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H