Mohon tunggu...
Agil Septiyan Habib
Agil Septiyan Habib Mohon Tunggu... Freelancer - Esais; Founder Growthmedia, dapat Dikunjungi di agilseptiyanhabib.com

Plan, Create, Inspire

Selanjutnya

Tutup

Gadget Pilihan

Kapan Kita Pensiun dari Medsos?

9 Juli 2019   10:18 Diperbarui: 9 Juli 2019   10:32 122
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi orang yang bermedsos (Sumber gambar : https://jateng.tribunnews.com )

Cukup sering terjadi kasus dimana seseorang mengambil tindakan nekad bunuh diri akibat sering menerima bullying dari teman-temannya di medsos. Fakta ini menandakan bahwa medsos memang seperti pedang bermata dua yang selain bermanfaat positif juga memberikan efek negatif bagi penggunanya.

Kenyataan dimana medsos seringkali dipakai sebagai ajang untuk "menyakiti" perasaan orang lain membuat beberapa orang berani mengambil langkah "meninggalkan" dunia tersebut. 

Medsos seperti sebuah dunia baru tak bertuan, siapapun memiliki kemungkinan yang sama untuk eksis disana. Siapapun bisa menjadi yang "berkuasa" atau sebaliknya menjadi yang "teraniaya", dan hal ini sepenuhnya tergantung pada diri kita masing-masing. 

Akankah kita ikut larut oleh judgement para netizen yang melihat segala hal negatif pada diri kita atau memilih untuk mengabaikannya? Selama kita memegang teguh prinsip-prinsip etika saat bermedsos maka tidak ada alasan bagi orang lain untuk menilai buruk diri kita, kecuali mereka yang memang iri dan sinis saja. 

Ini perkara lain. Bukan menjadi suatu keharusan untuk meninggalkan medsos atau pensiun darinya selama kita mampu bertindak dan bersikap secara wajar. 

Sesekali mungkin ada orang yang tidak sepaham dengan kita atau berdebat dengan kita di medsos. Jangan diambil hati. Itulah bagian dari indahnya perbedaan memandang sesuatu. Seberapa dewasa kita bersikap ditentukan oleh seberapa bijak kita menanggapi dinamika yang terjadi di medsos.

Pensiun dari medsos mungkin merupakan sebuah keputusan yang diambil oleh sebagian orang dengan pertimbangan-pertimbangan tertentu. Mereka pasti sudah menimbang-nimbang banyak hal. Mereka sudah menilai kelebihan dan kekurangan dari keputusan mereka tersebut. Sehingga sayogyanya hal itu kita hargai. 

Tinggal sekarang bagaimana dengan diri kita masing-masing. Apakah kita akan menjalani kehidupan medsos dengan bijak atau semena-mena. Jika Seseorang bermedsos hanya sebagai ajang meluapkan emosi atau menebar kebencian, maka lebih baik ia pensiun saja dari medsos agar tidak menabarkan hal-hal yang tidak bermanfaat kepada orang lain.

Salam hangat,

Agil S Habib

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gadget Selengkapnya
Lihat Gadget Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun