Sayangnya lebih banyak ditemukan adalah tentang polemik, kontroversi, konflik, dan sejenisnya. Disuguhi sesuatu yang sama berulang kali dalam jangka waktu lama sangatlah membosankan.Â
Capek rasanya melihat saudara sebangsa saling lempar tudingan, berbalas fitnah, dan saling membenci hanya karena berbeda pandangan politik.Â
Serasa problematika bangsa kita hanya sebatas politik saja. Masih banyak saudara sebangsa kita yang kesulitan makanan, kesulitan akses pendidikan, dan minim kesejahteraan. Mengapa semua hal-hal penting seakan-akan terpinggirkan oleh euforia pesta demokrasi? Â
Penulis berharap dengan berlalunya tanggal 17 April 2019 maka berlalu jugalah setiap polemik tentang Pemilu, terlebih tentang Pilpres.
Ibarat sebuah drama, satu konflik selesai maka akan muncul konflik baru. Jika sebelumnya perseteruan pilpres adalah terkait perebutan dukungan pilihan, maka kini pasca 17 April akan ada esipode baru. Episode klaim kemenangan.Â
Lalu kapankah polemik pilpres ini berakhir? Setelah Komisi Pemilihan Umum (KPU) mengumumkan hasil resmi pemilu pada 22 Mei 2019 nanti?Â
Mungkin iya, mungkin juga tidak. Kita tidak pernah tahu episode apalagi yang akan melanjutkan drama perpolitikan tanah air kita ini. Belajar dari sebelum-sebelumnya, politik selalu menjadi bahan obrolan publik yang paling menarik perhatian.Â
Seakan kita hidup hanya dengan politik saja, tidak ada yang lain. Namun setidaknya dengan selesaianya periode pemilihan umum presiden kemarin diharapkan bangsa ini tidak "terpecah" lagi.Â
Jika kita terlalu lama berkonflik dengan saudara sebangsa maka kita akan terlambat menyadari ketertinggalan kita dari bangsa lain.Â
Jika hal itu sampai terjadi maka apa yang bisa kita banggakan sebagai bangsa Indonesia? Beradu kepentingan dengan saudara sebangsa bukanlah sebuah sikap bijak putra-putri bangsa.Â
Jangan sampai kita termakan ego dan terpancing untuk kembali dalam provokasi satu sama lain. Cukup sekian episode perseteruan kita yang mendukung 01 atau 02. Kita semua butuh untuk bergandengan tangan menata kehidupan bangsa kita ke depan.