Berbanggalah jika kamu adalah seorang teknisi pesawat terbang, karena kamu sudah menyelamatkan banyak nyawa manusia yang berpergian dengan pesawat. Berbanggalah kamu jika kamu seorang karyawan perusahaan kertas, karena kamu sudah berperan dalam dalam menyediakan media penulisan bagi buku-buku yang bermanfaat untuk banyak orang. Berbanggalah kamu jika kamu adalah seorang pekerja di perusahaan pengecoran besi dan baja, karena kamu sudah sangat berjasa untuk menyediakan bahan konstruksi jembatan yang bisa membantu orang-orang melintasi tempat-tempat yang terpisahkan oleh sungai. Berbanggalah kamu jika kamu adalah seorang guru, karena kamu telah berperan dalam melahirkan generasi penerus bangsa. Berbanggalah kamu jika kamu seorang penulis, karena kamu sudah sangat berjasa menebar ilmu kepada orang lain. Berbanggalah kamu jika kamu seorang petugas kebersihan, karena kamu sudah sangat berjasa menciptakan tempat yang bersahabat untuk orang lain dan menerapkan prinsip kebersihan sebagian dari iman. Berbanggalah kamu jika kamu seorang penjual nasi bungkus, karena kamu sudah sangat berjasa memberikan kemudahan untuk orang lain mendapatkan asupan energi cukup. Berbanggalah kamu akan profesi halalmu dalam mencari nafkah, karena profesimu adalah ibadahmu. Profesimu adalah dzikirmu, tasbihmu, takbirmu. Profesimu adalah saranamu dalam mengabdi kepada Sang Pencipta langit dan bumi.
Beberapa kali mungkin kita menjumpai orang-orang dengan latar belakang profesi yang berbeda antara satu dengan lainnya menunjukkan guratan wajah lesu dan frustasi dengan apa yang mereka jalani. Seperti ada kegelisahan dengan profesi yang mereka jalani. Seperti ada kekosongan yang belum terisi dalam batin mereka perihal kehidupan yang mereka jalani. Setiap hari hanya menguang-ulang aktivitas yang sama dengan hari-hari sebelumnya. Berangkat pagi, pulang malam, libur beberapa hari sekali, dan menunggu gajian setelah periode waktu tertentu. Pada saat yang sama terkadang kita merasa bahwa profesi orang lain lebih mentereng, lebih menjanjikan, dan menawarkan sesuatu yang lebih baik dari profesi yang kita miliki. Padahal belum tentu profesi orang lain tersebut ketika kita menjalaninya akan menjadi lebih baik saat kita jalani. Bahkan mungkin orang lain tersebut merasakan hal yang sama dengan apa yang kita rasakan. Dia menganggap profesi kita adalah profesi yang lebih baik daripada profesinya sendiri. Tidak ada kebanggaan akan profesi pribadi, menjadikan profesi orang lain seolah selalu lebih baik dengan profesi yang kita miliki.
Setiap profesi kita memiliki manfaat untuk orang lain. Tentunya profesi-profesi yang baik dan bukan profesi ilegal seperti menjadi penjual narkoba, prostitusi, dan sejenisnya. Profesi atau pekerjaan kita memiliki peranannya masing-masing. Ketika ada seorang ibu yang hendak melahirkan dan harus segera dibawa ke rumah sakit dia memerlukan ambulan atau mobil untuk membawanya agar bisa segera sampai dengan tepat waktu. Coba kita perhatikan kejadian ini. Pada saat sang ibu dibawa ke rumah sakit ia memerlukan mobil. Mobil dibuat oleh perusahaan otomotif. Di perusahaan otomotif tersebut sebuah mobil dibuat sedemikian sehingga memenuhi standar kualitas dan keamanan bagi penggunanya. Bayangkan seandainya tidak ada mobil sampai saat ini sedangkan lokasi rumah sakit cukup jauh? Mungkin proses persalinan sang ibu akan bermasalah. Selain itu, ketika perjalan ke rumah sakit kemungkinan mobil juga melalui sebuah jembatan besar. Apa jadinya jika tidak ada jembatan tersebut? Mungkin mobil tidak akan bisa melintas. Apa yang akan terjadi selanjutnya terhadap ibu tersebut ketika hal seperti ini terjadi pasti kita bisa menebaknya. Siapa yang membuat jembatan tersebut? Jembatan tersebut telah memberikan pertolongan untuk banyak orang. Terkait dengan menolong sang ibu yang hendak melakukan proses persalinan tersebut, mobil dan jembatan adalah faktor penolong yang teramat penting. Orang-orang yang berjasa dalam menghasilkan mobil dan membuat jembatan tersebut adalah pahlawan yang berkontribusi terhadap sang ibu. Orang-orang yang berjasa itu adalah mereka yang terlibat dalam proses “lahirnya” mobil yang dipakai untuk mengantarkan sang ibu ke rumah sakit, dan jembatan menyediakan akses mudah bagi sang ibu menuju rumah sakit. Padahal, begitu banyak orang yang memanfaatkan sarana dan prasarana mobil dan jembatan tersebut untuk beragam keperluan. Mobil dan jembatan tersebut telah menolong banyak orang.
Menjadi seorang karyawan yang terlibat dalam proses produksi suatu mobil, atau para insinyur yang berperan dalam melahirkan sebuah jembatan adalah sebuah kebanggaan tersendiri karena bisa berperan besar dalam membantu banyak orang. Kita tahu bahwa dalam pembuatan sebuah mobil atau pembangunan sebuah jembatan tidak hanya membutuhkan satu jenis profesi saja, masih banyak profesi lain yang memiliki peranan serupa. Ada mereka para operator yang merakit mesin, ada mereka para tenaga kasar untuk mengankut pasir dalam proses pembangunan, ada mereka mara sopir yang membawa bahan-bahan baku, dan lain sebagainya. Jikalau sudah demikian, maka banyak diantara kita dengan latar belakang profesi berbeda-beda yang memberikan manfaat untuk orang lain. Apakah kita bangga ketika bisa membantu orang lain yang membutuhkan?
Mulai sekarang kita harus lebih menjadi pribadi yang bersyukur atas profesi yang kita miliki. Kita harus meyadari bahwa profesi kita akan memberikan manfaat untuk banyak orang. Maka apakah kita tidak patut berbangga terhadap profesi yang kita miliki sedangkan dari profesi tersebut kita bisa memberikan sumbangsih kebaikan kepada orang lain?
Selamat berbangga.
Ditulis oleh : Agil S Habib
Sumber gambar : http://blog.payrollhero.com
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI