Rasa putus asa atau sedang mengalami keterpurukan pastinya sering kita alami. Dalam kondisi tersebut, kita membutuhkan motivasi yang dapat membuat kita kembali bangkit. Rasa putus asa juga sering dialami oleh para sahabat namun mereka memiliki sosok Rasulullah yang selalu memberikan motivasi kepada mereka.
Pada tahun 627M atau tepatnya bulan Syawal tahun 5H. Kaum Kafir Quraiys yang berjumlah 10.000, bahkan menurut Syakh Wahbah Zuhaili mereka berjumlah 15.000 orang, menyerbu kaum muslimin yang hanya 3.000 orang di Madinah. Peperangan ini disebut perang Khandaq, karena kaum muslimin membuat parit (Khandaq dalam bahasa arab) sebagai strategi pertahanan kota Madinah.
Tatkala kaum muslimin tengah menggali parit untuk mempersiapkan pertahanan. Kaum muslimin mengalami kelelahan dan kelaparan yang luar biasa, sebab sudah tiga hari tidak ada makanan yang dikonsumsi.
Di tengah rasa lapar, lelah, dan tidak sedikit yang emrasa putus asa, para sahabat justru menemukan sebuah kendala. Ada sebuah batu besar yang sangat keras, sulit sekali dipecahkan. Kaum muslimin kemudian melaporkan masalah tersebut.
Setelah mendengar laporan tersebut, Nabi Muhammad dengan sigap langsung menuju lokasi. Nabi Muhammad langsung memukul batu besar tersebut hingga muncul percikan api seperti sebuah cahaya. Sambil memukul batu besar tersebut, dengan suara yang lantang, tegas, dan penuh semangat Rasulullah SAW berseru "Allahu Akbar, Romawi pasti ditaklukan". Para sahabat kaget dan kebingungan mendengar seruan Nabi "Romawi pasti ditaklukan?"
Melihat ekspresi wajah para sahabat yang masih kelelahan, Rasulullah kembali mengulang seruannya "Allahu Akbar, Romawi pasti ditaklukan" sambil memukul batu dengan keras. Hingga beliau mengulang untuk ketiga kalinya, batu itu pecah berkeping-keping.
Kemudian Rasulullah bersabda "Cahaya yang pertama adalah tanda bahwa Allah akan menaklukan Yaman untukku. Cahaya yang kedua adalah tanda bahwa Allah akan menaklukaan Syam dan Negeri-Negeri Barat untukka. Dan cahaya yang ketiga adalah tanda bahwa Allah akan menaklukan Negeri-Negeri Timur untukku". (Kitab Syirah An-Nabawiyah karya Ibnu Hisyam).
Melihat semangat Nabi yang begitu membara dan mendengar bisyarah (kabar gembira) yang disampaikan nabi, semangat para sahabat kembali menyala. Rasa putus asa, ketidakyakinan, dan keraguan hilang begitu saja digantikan dengan semangat, optimisme, dan keyakinan bahwa umat islam akan memenangkan pertarungan dan melewati ujian berat ini.
Begitulah cara Rasulullah SAW memotivasi para sahabat dan kaum muslimin. Menanamkan sikap percaya diri dan memberikan kabar gembira (bisyarah) adalah 2 cara dari banyaknya cara Nabi memberikan motivasi. Rasulullah SAW adalah pemimpin yang selalu bisa memberikan motivasi kepada para sahabat dalam kondisi apapun, bahkan dalam posisi yang sangat terpuruk. Rasullah menjadi contoh bagi kita untuk mengetahui bagaimana memberikan motivasi yang baik kepada orang lain.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H