Esensi (Menurut Prof. Wahyudi Sediawan) :
Sila pertama : Ilmuwan yang mengamalkan kompetensi yang dimiliki dengan baik sesuai dengan tuntunan sikap tersebut berarti menyukuri anugrah Tuhan.
Sila Kedua : Memiliki keinginan, seperti kecukupan materi, bersosialisasi, eksistensinya dihargai, mengeluarkan pendapat, berperan nyata dalam lingkungannya, bekerja sesuai kemampuannya yang tertinggi.
Sila Ketiga tugas-tugas : Menjunjung tinggi asas Persatuan Indonesia ini dalam profesional
Sila Keempat Manajemen keputusan yang dilandasi semangat musyawarah akan mendatangkan hasil yang lebih baik karena dapat melibatkan semua pihak dengan penuh kerelaan.
Sila Kelima Ilmuwan dan ahli teknik yang mengelola industri perlu selalu mengembangkan sistem yang memajukan perusahaan,
sekaligus menjamin kesejahteraan karyawan.
Dinamika dan tantangan Pancasila sebagai dasar nilai pengembangan ilmu
Pancasila pada hakekatnya merupakan tatanan nilai kehidupan yang sudah melembaga dalam cipta, rasa, karsa, dan karya Indonesia yang sekaligus menjadi kepribadian dan karakteristik masyarakat Bangsa Indonesia yang harus senantiasa dipelihara, dikembangkan dan dilestarikan oleh insan Indonesia sendiri. Pancasila bukan merupakan sesuatu yang ada di luar diri pribadi insan Indonesia (eksternal). Dengan demikian, aktualisasi perilaku kehidupan insan Indonesia, bukan karena Pancasila sebagai alat untuk melaksanakan sila - sila Pancasila, melainkan karena Pancasila sudah ada dalam diri insan Indonesia, sehingga nilai - nilai sila Pancasila tampil melalui sikap dan perilaku setiap Insan Indonesia. (Pancasila merupakan jiwa dan kepribadian bangsa Indonesia - Internal). Oleh karena itu, jika ada ungkapan yang mengatakan bahwa Pancasila sebagai alat pemersatu bangsa, Pancasila sebagai media pemersatu bangsa, perlu didalami maknanya lebih lanjut.
Esensi dan urgensi Pancasila Sebagai dasar nilai pengembangan ilmu
Esensi atau inti Pancasila sebagai dasar nilai pengembangan ilmu, berkaitan erat dengan bagaimana mengembangkan keilmuan dengan menggunakan pendekatan sila - sila Pancasila secara utuh dan menyeluruh dan dengan sistematika yang sesuai dengan urutan sila - sila Pancasila. Suatu hal penting yang tidak boleh dilupakan adalah bahwa sila - sila Pancasila mulai dari sila ke 2 - 5, harus dijiwai dan sekaligus sebagai perwujudan nilai sila Ketuhanan Yang Maha Esa. Hal ini berarti yang utama dan pertama harus dijadikan titik pijak dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi bagi Insan Indonesia adalah mewujudkan Insan Indonesia yang cerdas, cerdik pandai dalam ilmu pengetahuan dan teknologi yang senantiasa dilandasi oleh Iman dan Takwa terhadap Allah SWT Tuhan Yang Maha Kuasa. Setinggi - tingginya IPTEK, tidaklah punya arti manakala mengeliminasi makna IMTAQ terhadap Tuhan Yang Maha Esa. Artinya, kemajuan IPTEK sekaligus harus merupakan penguatan kualitas IMTAQ bagi setiap insan Indonesia.
Konsep Pancasila sebagai Dasar Nilai Pengembangan Ilmu
Iptek tidak bertentangan dengan nilai-nilai Pancasila.
Iptek harus menyertakan nilai-nilai Pancasila.
Pancasila berperan sebagai rambu normatif bagi pengembangan iptek di Indonesia.
Iptek harus berakar dari budaya dan ideologi bangsa Indonesia.
Urgensi Pancasila sebagai Dasar Nilai Pengembangan Ilmu
Pluralitas nilai yang berkembang seiring dengan kemajuan iptek.
Dampak negatif yang ditimbulkan kemajuan iptek terhadap lingkungan hidup.
Perkembangan iptek ikut mengancam nilai-nilai khas dalam kehidupan bangsa indonesia.
Alasan Diperlukannya Pancasila sebagai Dasar Nilai Pengembangan Ilmu
Kerusakan lingkungan yang ditimbulkan oleh iptek.
Sarana untuk mengontrol dan mengendalikan kemajuan iptek.
Kearifan lokal mulai digantikan dengan gaya hidup global.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H