Mohon tunggu...
agifaghifari
agifaghifari Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - pelajar

never miss a change to be a star

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Cahaya Ibu di Tengah Penyesalan

28 Januari 2025   14:39 Diperbarui: 28 Januari 2025   14:39 24
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Di kota riuh yang menari liar,

Tinggallah Rangga, jiwa membara,

Nasihat ibu bagai angin gentar,

Terbawa hilang, tak ia jaga.

Sang ibu berkata, "Jangan ke sana,

Lapangan kelam penuh mara bahaya,"

Namun Rangga abai, hatinya buta,

Keinginan melangkah jauh dari logika.

Kala senja tenggelam, gelap bercerita,

Bayang-bayang datang menyusupkan lara,

Rangga gemetar, harapnya sirna,

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun