Di kota riuh yang menari liar,
Tinggallah Rangga, jiwa membara,
Nasihat ibu bagai angin gentar,
Terbawa hilang, tak ia jaga.
Sang ibu berkata, "Jangan ke sana,
Lapangan kelam penuh mara bahaya,"
Namun Rangga abai, hatinya buta,
Keinginan melangkah jauh dari logika.
Kala senja tenggelam, gelap bercerita,
Bayang-bayang datang menyusupkan lara,
Rangga gemetar, harapnya sirna,
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!