Mohon tunggu...
M. Nur Rianto Al Arif
M. Nur Rianto Al Arif Mohon Tunggu... Dosen - Lecturer from Syarif Hidayatullah State Islamic University of Jakarta

Professor in Islamic Economics from Syarif Hidayatullah State Islamic University of Jakarta, Indonesia; Vice Dean of Students Affairs, Alumni, and Cooperation Faculty of Economics and Business; Senior Research Associate CSEAS Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Worklife

Pandemi dan Market Selection di Pasar Tenaga Kerja

30 Agustus 2020   10:20 Diperbarui: 30 Agustus 2020   10:17 59
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Karier. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Wabah Pandemi Covid-19 yang melanda dunia termasuk di Indonesia telah berdampak cukup signifikan bagi perekonomian. Hampir sebahagian besar kajian menunjukkan besarnya dampak pandemi ini pada perekonomian, termasuk pada pasar tenaga kerja. Banyak tenaga kerja yang harus dirumahkan, diputuskan hubungan kerja, atau tetap bekerja dengan pengurangan gaji. Hal ini terjadi karena berhentinya aktivitas perekonomian karena kebijakan lockdown ataupun di Indonesia dilakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). 

Namun pada sisi lain sebenarnya pandemi covid-19 ini memberikan manfaat terselubung bagi institusi dalam seleksi tenaga kerja. Dalam kondisi pandemi seperti sekarang kemampuan adaptasi dari karyawan sangat diperlukan. 

Apabila semula segala sesuatu harus dilakukan di kantor, maka pekerja dituntut untuk dapat tetap bekerja secara mobile tidak hanya di kantor namun dapat di rumah atau di tempat lain. Kebijakan work from home (WFH) yang ditempuh oleh sebagian besar institusi dapat menjadi mekanisme seleksi alamiah kepada pekerjanya. Para pekerja yang tidak dapat fleksibel dan tetapi produktif pada saat WFH pada akhirnya akan tersingkir. 

Pandemi covid-19 menuntut pekerja yang mampu adaptif dengan teknologi, serta mampu bekerja berorientasi pada hasil. Sebelum pandemi melanda, perusahaan start-up telah melakukan perubahan model kerja seperti ini. Pasca pandemi, setiap institusi dituntut untuk mampu beradaptasi dengan teknologi. 

Semua data harus disimpan pada suatu basis data yang dapat diakses darimana saja. Tidak ada alasan bagi pekerja untuk tidak dapat bekerja apabila tidak di kantor. Sehingga dapat dikatakan bahwa di balik setiap musibah, akan selalu ada hikmah terselubung di balik musibah tersebut. Dalam hal ini, wabah pandemi akan mampu menjadi instrumen seleksi alamiah pekerja di setiap institusi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun