Mohon tunggu...
Nickita Agiesya Putri
Nickita Agiesya Putri Mohon Tunggu... Mahasiswa - Undergraduate student of English Language and Literature at Universitas Airlangga

sometimes I write!

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pendidikan Berbasis Kearifan Lokal dan Modernisasi di Dalamnya

22 Agustus 2024   00:55 Diperbarui: 22 Agustus 2024   01:41 8
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pendidikan dan kebudayaan merupakan dua pilar penting yang tidak bisa dipisahkan untuk memajukan generasi bangsa. Pendidikan tanpa adanya unsur kebudayaan hanya akan menghasilkan generasi yang terdidik secara akademik tanpa adanya wawasan nilai-nilai luhur dan identitas kita sebagai bangsa. Dewasa ini, unsur kebudayaan dalam pendidikan seakan tergerus diakibatkan modernisasi yang mulai merambah. Modernisasi seringkali dianggap sebagai pendorong kemajuan dan peningkatan kemajuan pendidikan, tetapi modernisasi juga menimbulkan tantangan dalam pelestarian kearifan budaya lokal

Modernisasi membawa sejumlah sisi positif dalam peningkatan kualitas pendidikan. Penggunaan teknologi canggih, kurikulum global, dan metode pengajaran yang seragam sesuai dengan teknologi yang ada dapat membawa berbagai perubahan baik dalam jangka panjang. Namun, modernisasi juga dapat mengancam eksistensi Pendidikan berbasis kearifan lokal. Kurikulum yang diimplementasikan terlalu berfokus pada standar global, mengakibatkan pengabaian konten lokal. Hal ini menyebabkan transfer nilai-nilai kearifan lokal terhalang.

Pendidikan berbasis kearifan lokal dibutuhkan untuk memperkuat identitas serta rasa bangga terhadap budaya bangsa. Pendidikan berbasis kearifan lokal berfokus pada pengenalan dan pelestarian nilai-nilai budaya daerah. Maka dari itu, untuk menjaga keseimbangan antara modernisasi dan pelestarian kearifan lokal, beberapa strategi dapat diterapkan.

  • Implementasi kearifan lokal harus dilakukan dengan penuh pengawasan. Pengembangan kurikulum yang mencakup elemen-elemen lokal, seperti bahasa, sejarah, dan praktik budaya harus seimbang dengan pengetahuan global, sehingga ilmu yang didapatkan para siswa tidak berat sebelah.
  • Pelatihan bagi para tenaga pendidik mengenai pengkolaborasian antara kebudayaan lokal dengan cara modern dapat menjadi ide cemerlang bagi pengembangkan bahan ajar. Dengan demikian, teknologi bisa menjadi perantara yang efektif untuk dalam perkenalan, praktik, serta pewarisan karakteristik kebudayaan lokal.
  • Kolaborasi serta diskusi dengan komunitas lokal untuk menunjang lancarnya proses pendidikan dengan tujuan supaya pengembangan kurikulum dan kegiatan pembelajaran dapat berjalan dengan baik, serta dengan adanya komunitas lokal, pengawasan terhadap nilai-nilai dan praktik ilmu yang disalurkan dapat dilakukan dengan teliti.

Eksistensi pendidikan berbasis kearifan lokal ditengah arus modernisasi menjadi tantangan besar bagi kita para generasi pembangun masa depan bangsa. Namun, dengan pendekatan yang tepat dan pemanfaatan teknologi secara cerdas, pendidikan berbasis kearifan lokal dapat senantiasa terlestarikan bersama dengan kemajuan teknologi. Dengan demikian, siswa tidak hanya dibekali dengan pengetahuan global, tetapi juga ilmu mengenai warisan budaya yang menjadi identitas mereka.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun