Mohon tunggu...
Agie Ginanjar
Agie Ginanjar Mohon Tunggu... Guru - Profil Saya

Pendidik serta pemerhati dunia pendidikan dan psikologi anak

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Memajukan Pendidikan? Mulai dari Kita!

19 November 2020   17:25 Diperbarui: 19 November 2020   20:23 1165
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://ginanjaragi.wordpress.com/2020/11/19/memajukan-pendidikan-mulai-dari-kita/

Slogan guru digugu dan ditiru memiliki makna yang dalam bagi kita selaku seorang guru. Landasan falsafah di balik slogan ini adalah bahwa sosok seorang guru dapat dipercaya dan ditiru. Hal ini mengisyaratkan bahwa dalam berbagai kegiatan kehidupan, masyarakat berharap guru sebagai tauladan. Guru dituntut mendidik dengan cara mencontohkan bukan hanya memerintahkan.

Cukupkah guru memerintahkan siswa untuk gemar membaca dan menulis, jika budaya tersebut tidak dimilki di dalam perilaku guru tersebut? Berhasilkan arahan dan nasihat guru kepada siswa agar siswa senantiasa bersikap disiplin dan bertanggung jawab, jika dimata siswa guru pun kadang bersikap indispliner dan kurang bertanggung jawab?

Anak adalah seorang peniru ulung. Setiap saat, mata mereka selalu mengamati, telinganya menyimak, dan pikirannya mencerna apa pun yang kita lakukan. Itu sebabnya, jangan heran jika anak bisa tumbuh menjadi sosok yang sangat mirip dengan orang tuanya-dalam versi kecil. Maka begitu juga, siswa kita senantiasa mengamati kemudian meniru perilaku kita disekolah, dan celakanya perilaku negatif akan lebih mudah dicerna dan ditiru anak, sehingga seyogyanya kita tidak diperkenankan menunjukan sedikitpun keburukan didepan siswa kita.

Geser tujuan pembelajaran dari memberikan ilmu menjadi melatih keterampilan berpikir

Pada hakikatnya tujuan pendidikan bukan hanya mengajarkan atau mentransfer ilmu pegetahuan kepada siswa. Pendidikan adalah proses melatih dan mengembangkan kemampuan afektif, kognitif dan psikomotor melalui materi pelajaran di sekolah, sehingga bukanlah penguasaan materi yang jadi tujuan utama yang harus ditekankan, akan tetapi melalui permasalahan kontekstual yang kontennya berkaitan dengan materi pelajaran, siswa dapat membangun dan mengembangkan karakter religius, akhlak mulia, gemar berliterasi, menganalisis informasi, memiliki kemampuan penalaran tinggi, berpikir kritis dan kreatif sehingga lahirlah manusia yang berani melahirkan ide, gagasan serta karya dalam memecahkan berbagai permasalahan yang dihadapi.

Maka sekali lagi, memperbaiki kualitas pendidikan di Indonesia bukan hanya tugas pemerintah melalui kementrian pendidikan dan kebudayaan, sebaik dan sesempurna sistem pendidikan di Indonesia akan sia-sia jika kita selaku guru tidak bisa mengimplementasikan nya dengan benar. Namun sebaliknya, seburuk apa pun sistem pendidikan yang dirancang pemerintah, jika bangsa ini memilki guru yang unggul yang mampu memanfaatkan setiap sumber daya dan potensi lingkungan di sekitar, maka niscaya kualitas pendidikan tidak akan mengecawakan. Sekali lagi, mari Mulai Dari Kita!

[Sumber Blog pibadi]

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun