Mohon tunggu...
Aghnya Lutfiyadi
Aghnya Lutfiyadi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa/UPI Cibiru

Aghnya Lutfiyadi, Mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia kampus di Cibiru, Prodi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Implikasi Kasus KDRT Melody Sharon terhadap Kesadaran Implementasi Nilai Pancasila di Masyarakat

22 Desember 2024   10:42 Diperbarui: 22 Desember 2024   11:24 115
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto: Penampakan Melody Sharon (31) sebelum nekat melindas dan menyeret suaminya (AG) hingga ditetapkan menjadi tersangka. (sumber: gelora.co)

Ditulis oleh: Aghnya Lutfiyadi, Dr. Dinie Anggraeni Dewi M.Pd., M.H, dan Muhammad Irfan Andriyansyah S.Pd


Ketegangan yang terjadi antara suami dan istri maupun anak dengan orang tua merupakan hal yang wajar terjadi dalam sebuah keluarga, namun hal tersebut dapat menjadi tidak wajar ketika dalam penyelesaiannya melibatkan kekerasan. Tindakan seperti itu merupakan kekerasan dalam rumah tangga. KDRT merupakan masalah serius, dapat melibatkan kekerasan fisik, verbal, ataupun emosional yang terjadi dalam lingkup keluarga. Hal yang lumrah kita ketahui dalam kasus KDRT biasanya dilakukan oleh seorang suami terhadap istrinya. Namun, baru-baru ini ini terdapat kasus yang muncul kepermukaan dan menjadi sorotan publik, yaitu kasus tindakan KDRT yang dilakukan oleh seorang perempuan konten kreator bernama Melody Sharon terhadap suaminya yang berinisial AG. Kasus ini menunjukkan bahwa tindakan keji Kekerasan dalam Rumah Tangga (KDRT) tidak hanya dialami oleh istri tetapi dapat dialami pula oleh suami.

CNN Indonesia memberitakan, "Melody Sharon (31) wanita yang melindas dan menyeret suaminya, AG (35) hingga 200 meter, sengaja melakukan aksi keji tersebut lantaran panik dan takut karena kepergok selingkuh." Sumber: CNN Indonesia, Sabtu 22 Desember 2024 16.00. 

Tindakan yang dilakukan oleh Melody Sharon sangatlah tidak manusiawi, kasus ini menjadi viral karena melibatkan seorang figur publik yang seharusnya menjadi teladan, namun justru menunjukkan tindakan yang bertentangan dengan nilai-nilai moral dan kemanusian. Rumah tangga yang dibangun di atas kepercayaan dan penghormatan agar menciptakan keluarga yang harmonis, penuh kasih sayang, serta mampu menghadapi berbagai tantangan dan saling mendukung satu sama lain, akan lenyap dan berujung pada tindakan keji yaitu KDRT. Apabila setiap individunya tidak memiliki sebuah dasar yang dijadikan prinsip sebagai pedoman dalam kehidupan bermasyarakat. Dasar yang dimaksud adalah Pancasila.

Kasus ini bukan hanya tentang masalah keluarga atau hubungan antarindividu. Lebih dari itu, kasus ini mencerminkan krisis nilai moral pada masyarakat Indonesia. Sebagai bangsa yang berlandaskan Pancasila, seharusnya setiap tindakan dan perilaku yang dilakukan oleh warga negaranya dapat mencerminkan nilai-nilai luhur yang terkandung dalam lima sila Pancasila. Sayangnya, kasus seperti ini menunjukkan pelanggaran dalam implementasi nilai-nilai Pancasila, khususnya pada sila kedua "Kemanusian yang Adil dan Beradab" dan sila kelima,  "Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia". 

Kasus Melody Sharon dalam Perspektif Nilai-nilai Pancasila

Pancasila sebagai dasar negara Indonesia mengajarkan pentingnya menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusian, keadilan, dan kesetaraan. Setiap makhluk hidup berhak diperlakukan sebaik-baiknya dan mendapatkan keadilan dalam menerima hak dan menjalankan kewajiban tanpa ada yang dibeda-bedakan. Kasus KDRT yang dilakukan oleh Melody Sharon sangat bertentangan dengan sila kedua Pancasila karena tindakan kekerasan fisik hingga emosional yang dilakukannya merupakan pelanggaran terhadap hak asasi manusia. Melanggar hak korban, hak atas keamanan, kehormatan, dan mendapat kebebasan dari kekerasan. KDRT mencerminkan tindakan yang tidak memanusiakan manusia dan perilaku yang tidak beradab. Dalam hubungan rumah tangga, seorang suami berhak diperlakukan dengan hormat dan bermartabat oleh istrinya begitupun sebaliknya, hal ini juga berlaku bagi hubungan orang tua dan anaknya. Intinya dalam sebuah keluarga nilai kemanusian harus dijunjung tinggi dengan saling menghargai, jika ada masalah sekalipun dihadapi dengan asas kekeluargaan tanpa kekerasan. Tindakan Melody Sharon menunjukkan kurangnya pemahaman terhadap nilai tersebut. Hal ini juga dapat mempengaruhi pemahaman masyarakat terhadap kesadaran Pancasila karena Melody Sharon merupakan seorang figur publik yang menjadi contoh tidak baik akibat perilakunya yang melanggar nilai Pancasila. 

Selain itu, kasus ini mencerminkan pelanggaran terhadap sila kelima Pancasila. Kekerasan yang dilakukan oleh Sharon merupakan bentuk ketidakadilan dalam hubungan rumah tangga. Ia tidak memenuhi hak suaminya untuk di hormati bahkan tidak menjalankan kewajibannya sebagai seorang istri diperlihatkan dengan motif terjadinya KDRT ini yaitu, perselingkuhan.  Belum lagi dampak sosial yang dirasakan oleh korban sebagai korban KDRT dalam mengatasi stigma sosial. Hal ini dapat mempengaruhi pandangan masyarakat terhadap korban dalam meraih keadilan. Dalam mencapai keadilan, Melody Sharon harus mendapatkan hukuman yang setimpal dengan perbuatannya tanpa diberi keringanan karena ia merupakan seorang perempuan atau status sosial yang dimilikinya. selain itu, keadilan dapat dicapai bukan hanya pelaku berhasil dihukum. Tetapi, keadilan bagi korban dalam mendapatkan perlindungan dan pemulihan, baik secara fisik maupun psikologis perlu diperhatikan. 

Implikasi Kasus terhadap Kesadaran Masyarakat

Kasus Melody Sharon ini memiliki implikasi terhadap kesadaran masyarakat mengenai pentingnya penerapan nilai Pancasila bagi kehidupan keluarga dan kehidupan bermasyarakat. Khususnya meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya menghormati hak asasi manusia dan menjunjung tinggi nilai kemanusian. Kasus ini dapat memberikan pembelajaran bahwa nilai-nilai Pancasila perlu dikuatkan dan dipahami oleh setiap individu untuk menghindari tindakan-tindakan yang melanggar norma seperti kasus ini. Tindakan Melody Sharon menjadi contoh nyata bagaimana kekerasan dapat merusak hubungan keluarga, menimbulkan trauma, dan merugikan keluarga secara keseluruhan terutama anak-anaknya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun