Mohon tunggu...
Aghnina Khoirun Nisa
Aghnina Khoirun Nisa Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Bahasa dan Sastra Arab Universitas Islam Negeri Salatiga

Memiliki minat seputar karya tulis bertema pendidikan terutama pada bidang bahasa.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Krisis Minat dan Bakat Pemuda Indonesia dalam Menentukan Karir di Masa Depan

30 Oktober 2024   09:25 Diperbarui: 30 Oktober 2024   09:58 103
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Minat yaitu kecenderungan dan kegairahan yang tinggi atau keinginan yang besar terhadap sesuatu. Sedangkan bakat merupakan kemampuan bawaan yang berupa potensi sehingga masih perlu dikembangkan atau dilatih serta tidak merujuk kepada bidang keahlian tertentu tetapi kepada potensi kecerdasaan yang dimiliki individu (Agricynthia, dkk. 2023). 

Untuk menuju pada sebuah minat dan bakat, seseorang perlu mencari tahu dan mengasah apa yang disukai dan menggali potensi yang ada di dalam diri.

Minat dan bakat adalah dua hal yang saling berkaitan dan sangat penting untuk dimiliki setiap individu terutama para pemuda. Hal ini dapat dibenarkan karena usia-usia pemuda yang masih terhitung belia dan masih duduk di bangku sekolah akan sangat membutuhkan dua aspek ini, yaitu minat dan bakat. 

Minat dan bakat akan sangat berpengaruh terhadap persiapan pendidikan lanjut, bahkan juga sangat berpengaruh untuk bekal karir di masa depan. Namun pada kenyatannya, sangat banyak pemuda Indonesia yang kebingungan akan arah dari minat dan bakat mereka.

Hal ini dapat dilihat dari banyaknya keluhan yang mencuat dari para mahasiswa tentang kesalahan dalam mengambil jurusan yang ternyata tidak sesuai dengan apa yang diminati. 

Tidak hanya itu, ketika ditanya perihal alasan memilih suatu jurusan, tidak sedikit yang merasa kebingungan untuk menimpali pertanyaan tersebut. Penulis juga menemukan fenomena banyaknya mahasiswa yang kebingungan ketika mendapat tugas untuk menyampaikan minat dan bakat yang dimiliki, bahkan penulis sendiri pernah mengalami hal tersebut sampai harus mencari tahu apa makna minat dan bakat secara mendalam (Data diambil dari pengamatan penulis terhadap mahasiswa Universitas Islam Negeri Salatiga saat kegiatan Pengenalan Budaya Akademik Kampus 2023).

Tidak hanya mahasiswa, santri-santri di pondok pesantren terutama pondok pesantren salaf turut mengalami hal tersebut. Pasalnya banyak dari mereka yang mengira bahwa santri terutama santri salaf tidak dapat memiliki jenjang karir yang menjanjikan, hal ini disebabkan karena pondok pesantren salaf tidak memiliki mata pelajaran umum seperti IPA, matematika, IPS, bahasa Indonesia, dan mata pelajaran umum lainnya. 

Pihak pondok pesantren pun kurang maksimal dalam memberi informasi mengenai pendidikan lanjut yang bisa ditempuh, sehingga santri-santri yang telah lulus akan merasa kebingungan perihal minat dan jenjang karir di masa depan. Tidak sedikit dari mereka yang memutuskan untuk langsung menikah setelah kelulusan (data didapat dari pengalaman penulis saat mengenyam pendidikan di Pondok Pesantren Al Anwar Sarang yang merupakan pondok pesantren berbasis salaf).

Sejalan dengan itu, terdapat beberapa hal yang bisa dilakukan untuk mencegah terjadinya krisis minat dan bakat yang dialami oleh pemuda Indonesia. 

Untuk menangani krisis minat dan bakat yang dialami oleh mahasiswa, terdapat tindakan yang bisa dilakukan oleh pihak sekolah menengah atas sederajat, yaitu dengan mengupayakan bimbingan konseling dengan maksimal untuk para siswa agar dapat mengenali potensi diri yang dimiliki oleh perindividu, terutama minat dan bakat dalam hal memilih jurusan untuk perguruan tinggi dan penentuan karir (Nadia, Mega, Daharnis. 2022). Selain itu pihak sekolah dapat memaksimalkan kegiatan ekstrakulikuler yang dilaksanakan di lingkungan sekolah.

Untuk penanganan krisis minat dan bakat yang dialami oleh santri, yaitu dengan melaksanakan bimbingan karir secara intens, seperti menyampaikan informasi mengenai jenjang karir yang bisa dicapai dan pendidikan lanjut yang bisa ditempuh. Selain itu, bisa juga dengan melakukan bimbingan hard skill yang dapat menunjang kemampuan santri untuk karir di masa depan (Khafidatus, 2021). 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun